MAKASSARCHANNEL, SINJAI – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka Sinjai turun pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2024.
Kepala BPS Sinjai Arif Miftahuddin mengungkapkan itu dalam Forum Group Discussion (FGD) Keadaan Angkatan Kerja Makro Tahun 2024, di Aula Kantor BPS Sinjai, Senin (30/9/2024).
Arif mengatakan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sinjai berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (sakernas), bulan Agustus 2023 sebesar 1,69 persen.
Angka ini menurut Arif menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 1,80 persen. Atau turun sekitar 0,11 persen.
Kabupaten Terendah TPT
Arif mengatakan, capaian itu menempatkan Sinjai sebagai tiga kabupaten/ kota di Sulsel terendah TPT pada tahun 2023.
Angka ini berada dibawah rata-rata provinsi Sulsel yang sebesar 4,33 persen dan TPT rata-rata nasional yang mencapai 5,32 persen.
Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, TPT laki-laki pada 2023 naik 1,43persen dibanding tahun sebelumnya 0,82 persen.
Sementara, TPT perempuan turun dari 3,43 persen menjadi 2,09 persen.
Penurunan TPT sejalan dengan meningkatnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kabupaten Sinjai pada 2023. BPS mencatat TPAK Kabupaten Sinjai mengalami peningkatan dari 63,34 persen pada 2022 menjadi 67,16 persen pada 2023.
Sektor lapangan usaha paling banyak menyerap tenaga kerja yakni pertanian yang mencapai 52,67 persen, menyusul sektor jasa 35,13 persen.
Manufaktur 12,19 persen, pekerja kegiatan formal juga turut mengalami kenaikan dibandingkan Agustus 2022 sebesar 0,37 persen.
Menurut Arif, penurunan TPT menunjukkan adanya peningkatan dalam kesempatan kerja di Kabupaten Sinjai.
Upaya-upaya untuk meningkatkan peluang kerja dan pemberdayaan ekonomi lokal berkontribusi dalam menanggulangi masalah pengangguran.
UMKM Serap Tenaga Kerja
Arif juga menilai penurunan angka pengangguran itu akibat peningkatan jumlah pelaku UMKM .
Dalam beberapa tahun terakhir, UMKM bergeliat yang tidak hanya meningkatkan ekonomi mikro tapi juga mampu menyerap tenaga kerja.
“Penurunan ini berkat kerja keras dari pemerintah kabupaten bersama komponen lainnya,” kata Arif.
Meskipun demikian, permasalahan pengangguran tetap menjadi fokus perhatian pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk terus mencari solusi yang lebih baik karena masih ada sekitar 2,33 ribu orang di Sinjai yang masih menganggur. (ran)