Milisi Mali Sergap Konvoi Tentara Bayaran Wagner Group

Pemberontak dan milisi Mali sergap konvoi Wagner Group menewaskan sekira 50 tentara bayaran. Ini kekalahan terbesar mereka di Afrika

MAKASSARCHANNEL.COM – Pemberontak dan milisi Mali sergap konvoi Wagner Group menewaskan sekira 50 tentara bayaran. Ini kekalahan terbesar mereka di Afrika.

Menurut laporan penyergapan di utara Mali, dekat perbatasan Aljazair. Kelompok Al-Qaida dan pemberontak suku Tuareg menyergap konvoi tentara bayaran itu.

Peneliti spesialis kawasan Sahel di Soufan Center, Wassim Nasr, menyebut Wagner Group umumnya bertempur melawan pemberontak Tuareg di utara Mali.

Nasr mengatakan, pemberontak memukul mundur tentara bayaran yang dulu dipimpin Yevgeny Prigozhin itu hingga ke wilayah yang dikuasai Al-Qaida.

Kuat dugaan penyergapan terjadi di dekat wilayah Tinzaouaten yang terletak di perbatasan Mali-Aljazair.

Jasad Tentara Wagner Tergeletak

Video yang menunjukkan jasad tentara Wagner yang bergelatakan usai penyergapan sempat beredar di media sosial.

Wagner Group sendiri menyatakan bahwa sejumlah kombatannya dan tentara Mali tewas dalam penyergapan di perbatasan Mali-Aljazair.

Hanya saja, kelompok tentara bayaran asal Rusia ini tidak melaporkan berapa kombatan yang terbunuh.

Angkatan Bersenjata Mali melaporkan bahwa dua tentaranya tewas dan 20 pemberontak terbunuh.

Wagner Group mengaku kombatannya bertempur dengan ratusan milisi saat kejadian.

Klaim Al-Qaida

Di lain pihak, Al-Qaida merilis pernyataan bahwa 50 kombatan Wagner terbunuh dalam penyergapan tersebut.

Al-Qaida menyebut operasi ini untuk membalas pembantaian yang dilakukan Wagner di tengah dan utara Mali.

Sementara itu, pemberontak Tuareg melaporkan sejumlah kombatan Wagner dan tentara Mali menyerah kepada mereka.

Namun, pemberontak Tuareg tidak memerinci jumlah personel tentara Mali yang menyerah.

Wassim Nasr menyebut penyergapan ini sebagai peristiwa penting yang dapat mengubah dinamika konflik di Sahel.

Kawasan ini merentang di selatan Gurun Sahara, mencakup wilayah Senegal, Mauritania, Mali, Niger, Nigeria, Burkina Faso, Chad, Sudah, hingga Eritrea.

“Mereka (Wagner) tidak akan lagi mengirim ekspedisi liar semacam ini ke dekat perbatasan dengan Aljazair,” kata Nasr dikutip Associated Press, Senin (29/7/2024).

Mereka telah sesumbar tentang kesuksesan dan kekuatan, tetapi mereka tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan ini dalam jangka panjang atau mempertahankan wilayah untuk mengamankan penerjunan (pasukan tambahan).

Terjunkan 1000 Kombatan

Menurut perkiraan, Wagner Group menerjunkan sekitar 1.000 kombatan di Mali.

Mereka diterjunkan membantu pemerintah Mali usai pasukan Prancis dan pasukan penjaga perdamaian internasional mundur dari negara itu sejak 2021 silam.

Kelompok tentara bayaran Rusia itu disebut mendapatkan keuntungan dari kontrak pengamanan di daerah kaya mineral di Mali.

Pada saat bersamaan, kelompok Wagner di Mali dituduh terlibat pelanggaran hak asasi manusia seperti serangan terhadap penduduk sipil. (bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *