Ponpes DDI Galbar Gelar Sunatan Gratis

Pondok Pesantren, Ponpes DDI Galbar gelar sunatan gratis bagi 50 anak keluarga dhuafa, Selasa 11 Juni 2024 di Jl Yos Sudarso Makassar

MAKASSARCHANNEL, TAKALARPondok Pesantren, Ponpes DDI Galbar gelar sunatan gratis bagi 50 anak keluarga dhuafa, Selasa 11 Juni 2024.

Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Darud Da’wah Wal Irsyad Galesong Baru (Ponpes DDI-Galbar), menggelar sunatan gratis.

Sunatan bagi 50 anak keluarga dhuafa itu berlangsung di Ponpes DDI Galbar, Jalan Yos Sudarso, Lorong 154 A No17, Makassar, Selasa 11 Juni 2024.

Sunatan gratis ini kerja sama Yayasan Pendidikan Ponpes DDI Galesong Baru dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar.

Kerja sama sunatan gratis ini sudah berlangsung dua kali. Sebelumnya sunatan massal, Sabtu, 22 Oktober 2022.

Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan BAZNAS Kota Makassar, Ahmad Taslim Mattammeng, mengaku, sunatan gratis ini bertema Sunatan Massal Santri Sehat.

Sederet Program Unggulan

Merupakan salah satu program, dari sederet program unggulan lembaga amil zakat terpercaya dan amanah di Jalan Teduh Bersinar Nomor 5, Kota Makassar.

Gus Taslim, sapaan akrab Ketua Dewan Instruktur Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Sulsel ini, menambahkan, sunatan gratis ini memanfaatkan teknologi laser, dari Klinik BAZNAS Medika.

“Penyunatan ini dilakukan tenaga yang benar-benar profesional, sehingga saat disunat, anak anak tidak merasa sakit,” tutur Taslim.

Saat itu, Taslim didampingi staf pelaksana BAZNAS Makassar, Fitriany Ramli, Arifuddin, Mudassir, Syarifuddin Pattisahusiwa, dan mahasiswa magang dari UIN Alauddin Makassar.

Tanggungan BAZNAS

Taslim mengatakan, biaya sekali sunat menggunakan laser mulai Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. Tetapi kali ini, BAZNAS menanggung. Malah, anak-anak masih mendapat bingkisan, berupa sarung dan biaya transportasi.

Selain sunatan massal, katanya, berbagai program unggulan BAZNAS Kota Makassar yang telah berjalan tiga tahun belakangan.

Di antaranya, bantuan konsumtif bulanan berupa sembako dan uang tunai, renovasi rumah, biaya kesehatan, Jumat Berkah, beasiswa mulai SD, SMP, MIN, MTsN, MAN, hingga S1 dan S2, serta belajar di luar negeri.

Program lainnya adalah, Saudagar Tangguh Baznas dalam kemasan Bantuan Operasional Dhuafa Produktif.

Bantuan ini hadir karena pelaku UMKM umumnya kurang memiliki kecakapan meningkatkan produktivitas. Malah, masih ada pelaku ekonomi kecil ini menjatuhkan pilihan kepada rentenir.

Bangkitkan Ekonomi Ummat

“Program ini dapat membangkitkan pelaku ekonomi ummat, sekaligus dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri layaknya Saudagar Tangguh,” kata Taslim melalui rilis.

Hanya saja, para penerima harus melalui proses assesmen. Jumlahnya, mulai Rp2.000.000 hingga Rp7.000.000. Malah ada yang lebih, tanpa pengembalian,” kata Ketua Tanfidziyah Forum Santri Nasional (FSN) Sulsel 2019—2024 ini.

Soal dana yang digunakan untuk keseluruhan program BAZNAS Makassar, Taslim mengatakan, berasal dari muzakki yang menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS)-nya ke BAZNAS Kota Makassar.

Karena itu, dalam menjalankan amanah, BAZNAS Makassar tidak boleh main main dalam hal zakat. Seluruh jajaran BAZNAS mengetahui betul, para mustahik seperti diisyartakan dalam 8 golongan atau asnaf.

Yakni, fakir, miskin, riqab atau biasa disebut sebagai hamba sahaya, gharim– orang yang memiliki hutang dan kesulitan melunasinya, mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam untuk merasakan solidaritas.

Fiisabilillah

Termasuk, fiisabilillah– pejuang agama Islam, ibnu sabil– orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh, serta amil– orang yang menyalurkan zakat.

Sebagai informasi, Ponpes DDI Galesong Baru ini bervisi Menuju santri berprestasi mandiri, berwawasan ke-Islaman dan berakhlakul karimah.

Misinya, meningkatkan prestasi akademik lulusan, meningkatkan prestasi ekstra kurikuler, meningkatkan minat baca Alquran, meningkatkan disiplin santri, dan membentuk santri yang berakhlakul karimah di tengah tengah terpaan majunya pendidikan modern di Kota Makassar.

Ponpes ini memiliki sejarah panjang, dengan pemuka Nahdlatul Ulama masa lalu. Sebut saja misanya, KH Hasyim Asy’ari perna kunjung. (din)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *