MAKASSARCHANNEL.COM – Memasuki hari kedua Lebaran Israel masih serang Gaza, Palestina, memaksa warga Rafah di selatan Gaza mengungsi.
Al-Jazeera, Senin (31/3/2025), melansir, pasukan Israel telah melakukan serangan sejak dini hari tadi di Jalur Gaza.
Serangan ini terus terjadi selama 24 jam dan menjadi serangan mematikan. Di Khan Younis, pasukan Israel menyerang sedikitnya tujuh rumah dari keluarga yang berbeda.
Serangan ini terjadi sejak hari pertama Idulfitri yang umat Islam Palestina rayakan pada Minggu (30/3/2025).
Serangan terus berlanjut hingga hari kedua di mana warga Palestina saling mengunjungi sebagai tradisi Idulfitri meskipun perang terjadi.
Serangan Tanpa Henti
Penembakan artileri juga terjadi tanpa henti di bagian tengah Jalur Gaza, tepatnya di Nuseirat, dan juga di daerah yang sangat dekat dengan Koridor Netzarim.
Ledakan telah terdengar di Deir el-Balah dan tiga petani telah tewas di daerah tersebut.
Tim Pertahanan Sipil Gaza dan paramedis menyebut sangat berbahaya untuk pergi dan mengambil jenazah korban. Jenazah seorang warga Palestina di kamp pengungsi Maghazi di Gaza tengah telah pindah ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
Selain itu, serangan udara Israel di dekat kamp pengungsi Jabalia telah menyebabkan tiga orang tewas.
Dua korban merupakan warga berusia 30 tahun dan seorang lagi pemuda berusia 19 tahun.
Pemindahan Paksa Warga
Seorang juru bicara militer Israel juga telah mengeluarkan perintah pemindahan paksa baru untuk warga Rafah.
Israel mengeluarkan peringatan tentara segera melanjutkan operasi tempur yang intens di sana.
Orang-orang di sebagian besar Rafah dan daerah sekitar Nassr serta ash-Shawka dipaksa segera mengungsi ke al-Mawasi.
Radio Angkatan Darat Israel menggambarkan perintah tersebut sebagai evakuasi terluas sejak pertempuran mulai lagi.
Israel meluncurkan serangan besar-besaran ke Gaza sejak 7 Oktober 2023. Dia mengklaim sebagai balasan serangan Hamas ke wilayah mereka yang menewaskan 1.200 orang.
50 Warga Gaza Tewas
Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 50 ribu warga Gaza. Ratusan ribu orang terluka dan jutaan orang telah mengungsi akibat perang.
Gencatan senjata sempat membuat situasi Gaza tenang sejak Januari 2025. Namun, Israel kembali melanjutkan serangan pada 18 Maret setelah masa gencatan senjata dengan Hamas berakhir dan menyebabkan 900 orang tewas di Gaza.
Terbaru, Hamas disebut telah menerima proposal gencatan senjata yang ditawarkan oleh mediator. Namun, Israel malah mengajukan proposal lain. ***