MAKASSARCHANNEL, BULUKUMBA – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, APBD 2026 Bulukumba turun menjadi Rp1,3 triliun. Tahun 2025 sebear Rp1,6 triliun.
Penurunan APBD itu dampak dari efisien anggaran pemerintah pusat. Efeknya akan berimbas pada Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga pembangunan fisik.
“APBD Bulukumba tahun depan Rp 1,3 triliun. Ikut terdampak efisinsi pemotongan dana pamerintah pusat,” kata Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah, Sabtu (11/10/2025).
Sejumlah anggaran menurut Ayatullah, mengalami pemangkasan dana transfer pemerintah pusat ke Bulukumba.
Tetap Optimistis
Seperti Dana Alokasi Transfer Daerah dan Dana Desa dari sebelumnya Rp1,2 trilliun turun ke angka Rp 1 triliun tahun 2026.
Dana Non fisik dari Rp226 miliar lebih menjadi Rp215 miliar saja. Dana Desa dari Rp100 miliar menjadi Rp85 miliar.
DAK Fisik dari Rp108 miliar menjadi Rp28 miliar atau kena pemotongan Rp 80 miliar. Dana Bagi Hasil ikut berdampak. Dari Rp17 miliar menjadi Rp5 miliar.
“Ini sangat berdampak buat kita di Bulukumba. Tapi kami tetap optimis dapat membangun dan kita harus harus kreatif mengefektifkan sumber pendapatan bukan dari pajak,” kata Andi Ayatullah mengutip pernyataan Bupati Bulukumba.
Tunjangan Pegawai
Selain itu mereka juga memperketat program yang akan menggunakan biayai dari APBD.
Penurunan APBD itu akan berdampak pada tunjangan pegawai yang bakal berkurang dari tahun sebelumnya.
Terkait pengurangan anggaran akibat efisiensi itu, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf mengajak warga memahami kondisi tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa dengan efisiensi anggaran dari pusat itu, terdampak pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan irigasi. (ram)













