Polres Bulukumba Tetetapkan Guru SD Sebagai Tersangka Dugaan Pencabulan Anak

MAKASSARCHANNEL, BULUKUMBA – Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bulukumba, menetapkan oknum guru AR (53) sebagai tersangka kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur.

Sebelumnya, diberitakan, AR merupakan guru di salah satu Sekolah Dasar di Kecamatan Gantarang, Bulukumba. Sedangkan korban yakni SNR (9) yang merupakan murid AR sendiri, yang tercatat sebagai siswi di sekolah tersebut.

Keluarga korban terkait dugaan pencabulan anak dibawah umur melaporkan AR, di Polres Bulukumba, Jumat 1 Desember 2023.

Setelah proses pemeriksaan Korban, saksi-saksi dan terlapor, penyidik kemudian melanjutkan proses gelar perkara. Dari hasil gelar perkara prosesnya dapat dilanjutkan ketahap penyidikan.

Selain itu penyidik juga telah melakukan gelar penetapan tersangka, Senin 19 Desember 2023, kemarin.

Baca Juga : Diduga Lecehkan Murid, Guru Amankan Diri Di Kantor Polisi

“Kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur ini, alat buktinya sudah terpenuhi,” kata Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Abustam, Rabu (20/12/2023).

AKP Abustam mengatakan, gelar perkara dalam kasus ini dilaksanakan, Selasa 12 Desember 2023. Setelah itu, AR ditetapkan sebagai tersangka, pada Selasa 19 Desember 2023.

“Alat bukti yaitu keterangan saksi, korban, dan terlapor berkesesuaian serta visum, sehingga prosesnya dapat dilanjutkan dari penyelidikan ke tahap penyidikan,” kata dia.

“AR ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan alat bukti tersebut,” kata dia lagi.

Dia mengatakan, “Saat ini tersangka AR, telah ditahan dalam rumah tahanan Polres Bulukumba.”

Kasat Reskrim juga menjelaskan bahwa AR dijerat pasal 81 ayat (1) dan ayat (3), Jo Pasal 76 E Undang-undang Nomor 17 tahun 2016, tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU No 1 tahun 2016, tentang perubahan ke 2 atas UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak atau pasal 6 huruf a UU Nomor 12 tahun 2022.

“Tersangka AR, diancam hukuman lima tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak 5 miliar,” Pungkas AKP Abustam. (aas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *