Pelopor PKS Makassar Belajar Ikhlas Lewat MABIT

Malam Bina Iman dan Takwa (MABIT) bertajuk Meniti Puncak Ketenangan: Eksplorasi Pelatihan Peningkatan Spiritual anggota Pelopor DPD PKS Kota Makassar berlangsung di Aula Kantor DPTW PKS Sulawesi Selatan.

Kegiatan perjalanan spiritual yang memukau ini diinisiasi oleh DPD PKS Kota Makassar bertema Peningkatan Spiritual Dalam Mengokohkan Soliditas Anggota Untuk Meraih Kemenangan. Merangkul peserta sejak hari Sabtu, 2 Desember 2023 pukul 15.30 hingga hari Ahad, 3 Desember 2023 pukul 06.30 Wita.

Ketua Bidang Kaderisasi DPW PKS Sulawesi Selatan, Drs R Irwan Waji, didapuk sebagai pemateri dalam hajatan tersebut. Dia mengusung kajian tentang Ikhlas. Sebuah kata yang bermakna sangat dalam.

Ustaz Irwan mengawali materinya dengan Surah At Taubah ayat 105 sebagai mukadimah sekaligus landasan membuka pintu pemahaman peserta yang rerata anggota terbina PKS kota Makassar dalam menuju pemahaman mendalam akan makna bekerja dengan tulus.

Dan katakanlah : “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Ustaz Irwan mengungkapkan, melalui Surah At Taubah ayat 105, kita diajak merenungkan tentang arti pekerjaan yang dilakukan dengan ikhlas.
Sebuah panggilan untuk bekerja dengan sepenuh hati, sebagaimana pesan yang digulirkan dalam ayat tersebut, bahwa hasilnya dari setiap yang kita usahakan atau kerjakan akan dilihat oleh Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin.

“Surah At Taubah ayat 105 merupakan kompas bagi kita dalam perjalanan spiritual yang menginspirasi dalam segala sudut ruang kehidupan kita,” kata Ustaz Irwan Waji sembari mengajak peserta menyelami makna Ikhlas dan mengeksplorasi sebagaimana ungkapan bijak yang terdapat dalam Surah At Taubah bahwa ikhlas menjadi pilar peningkatan spiritual kita semua.

Ikhlas merupakan landasan utama dalam setiap yang kita lakukan sebab diterima atau tidak dari apa yang kita kerjakan tergantung pada sejauh mana ikhlas yang ditumbuhkan dalam perbuatan tersebut. Sehingga ketika seseorang bertindak dengan ikhlas, menyucikan niatnya hanya untuk Allah, menghubungkan setiap perbuatan dengan keesaan-Nya.

Oleh karena itu, Ikhlas membawa dimensi spiritual pada yang kita kerjakan, menjadikannya lebih dari sekadar rutinitas, melainkan sarana pengabdian penuh ketulusan.

Dalam ikhlas, terdapat kekuatan yang menghubungkan kita sebagai individu dengan hakikat tauhid. Memperkuat ikatan batin dengan sang pencipta langit dan bumi beserta isinya. Olehnya itu mesti setiap yang kita kerjakan sepenuhnya bersandar pada Allah SWT, sebagaimana firman-Nya melalui Surah Al-An’am ayat 162, yang artinya, “Sesungguhnya salat, ibadahku, hidup, dan matiku hanya untuk Tuhan Semesta Alam.”

Ayat ini memberi pesan pada bahwa seluruh perbuatan kita, pengorbanan kita, dan hidup-mati kita hanyalah untuk Allah SWT.

Demikian pula sabda Rasulullah SAW yang terjemahannya : “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu.”

Ketika jam dinding menunjukan pukul 22.52, Ustadz Irwan mengakhiri materinya dengan mengutip penggalan dari surat Al-Kahfi ayat 110 yang artinya, “… Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”

Tak terasa malam semakin larut, meski jarum jam yang terus berputar telah menunjukkan pukul 23.12 Wita malam, peserta Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) DPD PKS Kota Makassar tampak tak tergoyahkan dalam mengikuti materi bertemakan ikhlas ini.

Dalam suasana hening, cahaya kecerdasan spiritual terpancar dari wajah-wajah para peserta yang penuh antusias. Ustaz Irwan pun dengan khusyuk membara menghidangkan menu ikhlas.

Meski telah larut malam dan semangat peserta tak tergoyahkan oleh godaan ngantuk, dingin yang mengguyur seantero tubuh, para peserta justru makin menajamkan pemahaman akan nilai ikhlas terus menyala. Menciptakan suasana yang sarat dengan kebersamaan dan ketekunan.

Sudirman Pance yang dipercaya menjadi moderator membuka forum tanya jawab dengan mengizinkan para peserta untuk secara bebas menyampaikan segala hal yang ingin diketahui lebih dalam tentang keikhlasan.

Peluang itu direspons oleh peserta pun dengan antusias mengajukan pertanyaan dan tanggapan yang memperkaya dinamika diskusi. Menciptakan lingkungan yang mempromosikan pertukaran ide yang produktif dalam mengokohkan dan mensolidkan sesama anggota Pelopor PKS Kota Makassar dalam kerja-kerja dakwah.

Dalam momen langka itu sebagai peserta terakhir yang diberi kesempatan oleh moderator untuk berbicara dalam forum tersebut, saya mencoba menyampaikan pandangan saya tentang apa yang saya pahami mengenai Ikhlas.

Ikhlas adalah satu kata kerja yang mengandung makna tulus dan tawakal. Tindakan tindakan ikhlas tercermin dalam niat yang bersih tanpa pamrih.

Ikhlas mengajarkan pada kita untuk menjalankan segala perbuatan dengan tujuan yang murni, tanpa dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau ekspektasi orang lain. Singkatan dari kata IKHLAS sendiri adalah :

I – Istikamah
K – Konsisten
H – Hati
L – Luhur
A – Amal
S – Sabar

Dalam teori tabula rasa, makna ikhlas dapat diinterpretasikan sebagai sikap bawaan yang muncul dari pengalaman dan lingkungan. Sebagaimana yang terdapat dalam setiap elemen Ikhlas (Istikamah, Konsisten, Hati, Luhur, Amal, Sabar) memiliki relevansi dengan konsep tabula rasa, di mana setiap tindakan dan nilai-nilai tersebut membentuk perjalanan spiritual seseorang tanpa beban prasangka atau pengaruh luar yang sudah ada sejak lahir.

Saya mengakhiri pandangan saya dengan mengajukan pertanyaan yang memicu pemikiran mendalam. Menciptakan momen yang memperkaya diskusi dan menambah dimensi baru pada topik yang dibahas.

*) Rahman Rumaday, Fonder Komunitas Anak Pelangi (K-Apel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *