MAKASSARCHANNEL.COM – Mentan optimistis Kaltara jadi Provinsi Mandiri Pangan yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri. Bahkan menyuplai provinsi lain satu tahun lagi.
“Kami tadi telah sepakat. Target kita mulai bekerja paling lambat dua tahun,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Mentan menyampaikan itu usai memberi arahan dalam Rakor Percepatan Swasembada Pangan Melalui Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah,” Rabu (7/5/2025).
Dalam Rakor yang berlangsung di Kantor Gubernur Kaltara, itu, Mentan menambahkan, potensi lahan pertanian di Kaltara sangat besar dan strategis.
Pemerintah pusat telah mengalokasikan dukungan anggaran lintas sektor senilai minimal Rp500 miliar untuk mempercepat cetak sawah, optimalisasi lahan, serta penyediaan alat dan mesin pertanian.
Enam Bulan Eksekusi
“Kami sudah hitung dan sudah siapkan. Kita targetkan dalam dua tahun, bahkan jika memungkinkan satu tahun, Kalimantan Utara bisa mandiri pangan,” kata Amran.
Dia menambahkan, “Kalau perlu, enam bulan kita eksekusi. Kita ingin dari yang tadinya menerima beras dari luar, Kaltara bisa menjadi pemasok ke provinsi lain.”
Sebagai bentuk komitmen percepatan, berlangsung penanaman perdana dengan target panen dalam waktu 3 hingga 4 bulan ke depan.
Mentan menegaskan akan kembali datang ke Kaltara saat panen untuk memastikan progres yang terealisasi.
“Besok kita tanam, tiga bulan lagi saya datang kembali untuk panen. Kita akan kawal program ini agar berhasil dan berkelanjutan,” tegas Mentan.
Reaksi Gubernur Zainal A Paliwang
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A Paliwang optimistis terhadap upaya percepatan swasembada pangan di wilayahnya.
Itu seiring dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian.
“Saya sangat optimistis untuk mencapai swasembada. Apalagi kita didukung oleh anggaran besar untuk cetak sawah dan optimalisasi,” kata Zainal.
Dia menambahkan, “Kita mendapat lebih dari 500 miliar untuk mencetak sawah di atas 7.000 hektare.”
Berubah Jadi Pemasok
Saat ini, Kalimantan Utara masih mendatangkan sekitar 60 ribu ton beras dari luar provinsi setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan warga.
Namun melalui proyek perluasan dan intensifikasi sawah besar-besaran, Kaltara segera mampu memenuhi kebutuhan sendiri bahkan menyuplai ke provinsi lain.
“Setelah kita bergerak mengeksekusi program ini, harapannya Kalimantan Utara bisa berubah menjadi pemasok,” kata Zainal.
Gubernur kelahiran Kabupaten Sinjai, Sulsel itu mengatakan, “Ini sesuai harapan saya, dan terlebih lagi harapan Bapak Menteri yang sangat perhatian pada wilayah perbatasan.
Apresiasi Mentan
Gubernur Zainal juga mengapresiasi kehadiran Mentan Amran di lapangan, yang memberikan arahan strategis dan menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan.
Menurut Gubernur, jika pemerintah pusat menargetkan penyelesaian program dalam 1–2 tahun, dia optimis mampu menyelesaikannya hanya dalam enam bulan.
“Pak Menteri bilang tadi, target Presiden 4 tahun, tapi kita coba selesaikan dalam 6 bulan,” kata Zainal.
Dia menambahkan, “Target Pak Menteri ke provinsi juga 1–2 tahun, dan kami siap menyelesaikannya dalam 6 bulan. ***