MAKASSARCHANNEL, MONCONGLOE MAROS – Bupati Maros Chaidir Syam luncurkan Kampung Inggris Maros, Sabtu, 4 Oktober 2025. Wadah ini terbuka untuk umum.
Yayasan Iforeso Anak Matahari hadirkan Kampung Inggris Maros ini di Desa Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe, Maros.
Kampung Inggris Maros ini hadir sebagai wadah bagi masyarakat yang ingin mengasah keterampilan berbahasa Inggris.
Ketua Yayasan Iforeso Anak Matahari, Prof Qasim Mathar, menjelaskan, Kampung Inggris Maros terbuka baik bagi pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum.
Pusat Pembelajaran Bahasa Inggris
Menurut Prof Qasim Mathar, masyarakat Indonesia timur selama ini kesulitan mengakses Kampung Inggris di Pare, Kediri, Jawa Timur.
“Kasihan masyarakat kita yang ingin belajar bahasa Inggris. Selama ini harus ke Pare di Jawa. Ongkosnya mahal, padahal kita punya banyak ahli bahasa di sini,” ujar Prof Qasim.
Dia menilai Sulawesi Selatan sangat potensial untuk menjadi pusat pembelajaran bahasa Inggris, khususnya untuk masyarakat Indonesia timur hingga Papua.
“Kita bikin di Maros agar aksesnya lebih dekat. InsyaAllah kualitasnya sama, bahkan kita adaptasi metode pembelajaran yang dipakai di Pare,” jelas Prof Qasim.
Sesuai Kebutuhan Peserta
Ia menyebutkan, penyelenggara akan sistem belajar yang fleksibel sesuai kebutuhan peserta.
“Ada paket full day Sabtu-Ahad. Ada paket eksekutif, bisa menginap, bisa juga tidak. Semua bisa disesuaikan,” urai Prof Qasim Mathar.
Biaya program mulai dari Rp1,6 juta untuk paket menginap selama delapan hari, dengan jadwal dua hari per pekan.
Untuk tahap awal, lanjut Prof Qasim, sekitar 20 santri Pesantren Matahari akan menjadi peserta perdana.
Tutor menyusun langsung metode pembelajaran dengan fokus agar peserta cepat menguasai kemampuan berbicara bahasa Inggris.
“Kita harap mereka lebih cepat bisa mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris dengan baik,” tuturnya.
Pemkab Maros Siap Fasilitasi
Bupati Maros, Chaidir Syam, merespons positif kehadir Kampung Inggris Maros di daerah tersebut.
Ia menyebut langkah ini penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah.
“Kita bersyukur ada yayasan yang menghadirkan Kampung Inggris di Maros. Semoga bisa menambah skill anak-anak kita, khususnya dalam penguasaan bahasa asing,” kata Chaidir.
Bupati periode kedua Kabupaten Maros ini menambahkan, dari sisi lembaga pendidikan, Kampung Inggris Maros menjadi yang pertama hadir di daerah tersebut.
Ia berjanji pemerintah daerah siap mendukung penuh, termasuk mendorong profesi yang relevan untuk ikut belajar.
“Misalnya tour guide. Kita bisa fasilitasi mereka ikut belajar di Kampung Inggris ini. Maros punya banyak destinasi wisata dan kita butuh SDM yang siap menyambut wisatawan mancanegara,” pungkasnya. ***













