Ini Cara CARE International Latih Anak Kampanye Sanitasi

“Kalau di Jepang, itu namanya jalan-jalan Gingko. Pulang jalan, ganggu kelas orang, eeeeh nuliiiiis terus pake gas poool,” kisah Madia bersemangat.

Di kelas puisi yang didampingi Rusdin Tompo, aktivis anak sekaligus penulis buku, tak kalah semangatnya. Anak-anak terkesan memahami apa yang menjadi tema besar workshop. Mereka bisa menyebut dengan baik bahwa sanitasi itu berkaitan dengan kebersihan, sampah, jajanan sehat, mencuci tangan, BAB tidak boleh sembarangan, kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan segala hal yang berkaitan pola hidup bersih dan sehat.

Baca Juga :
Jelang Putusan Kasus Gedung PWI Sulsel, Ini Kata Jaksa

Karya-karya puisi anak-anak juga berkisar tentang sanitasi. Tema lingkungan aktual termasuk yang mereka tulis, seperti isu sampah plastik dan pembabatan hutan. Mereka tak hanya menulis satu puisi tiap peserta, tapi mampu membuat 3-4 puisi bebas. Sebagai bentuk apresiasi, setiap anak kemudian diminta membacakan sendiri karyanya.

Di akhir workshop, setiap peserta diberi tumbler sebagai cinderamata sekaligus bagian dari pembiasaan anak tidak minum melalui botol plastik sekali pakai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *