56 CGP Selayar Ikut Lokakarya

56 CGP ikut lokakarya orientasi program pendidikan guru penggerak angkatan 10 Selayar yang dibuka Kabid GTK Diknas Selayar

MAKASSARCHANNEL, BENTENG SELAYAR – Sebanyak 56 CGP Selayar ikut Lokakarya Orientasi Program Pendidikan Guru Penggerak bersama kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (Kabid GTK) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Selayar, Iskandar SPd MPd, membuka acara tersebut.

Iskandar menyampaikan selamat kepada 56 calon guru penggerak (CGP) angkatan 10 Kabupaten Selayar yang mengikuti lokakarya orientasi, Sabtu (23/3/2024).

Selain mengapresiasi calon guru penggerak, Iskandar mengingatkan, agar mereka tetap menjalankan tugas pokoknya seperti sebelum manjadi CGP.

Tugas Pokok

Iskandar merasa perlu menyampaikan hal tersebut, karena mendapat informasi ada beberapa guru penggerak tidak maksimal menjalankan tugas pokoknya.

Itu terjadi karena banyak waktunya tersita untuk melakukan aktivitas tambahan setelah menjadi guru penggerak.

Karena ada seliwerang informasi itu, kata Iskandar, maka setiap calon guru penggerak harus memiliki surat izin dari kepala sekolahnya masing-masing.

Calon guru penggerak menurut Iskandar, harus tetap bisa melaksanakan tugas pokoknya juga.

Terdepan Lakukan Perubahan

Guru penggerak adalah penunjang untuk menjalan tugas pokok menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Iskandar mengingatkan, “Guru penggerak harus terdepan dalam melakukan perubahan.”

Kepada media ini, Iskandar menjelaskan, pihak dinas pendidikan mensyaratkan setiap calon guru penggerak memiliki surat tugas dari kepala sekolah masing-masing.

Alasannya, belakangan ini, muncul beberapa komplain bahwa ada guru penggerak tidak menjalankan tugas pokoknya secara maksimal. Meski pun itu sifatnya kasuistis.

Tingkatkan Kolaborasi

Sementara itu, Herawati SPd MPd, mewakili Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulawesi Selatan mengharapkan semua pihak bisa meningkatkan kolaborasi.

Dia juga mengingatkan agar, calon guru penggerak tidak mengabaikan tugas pokoknya. Ini hanya tugas tambahan.

“Jangan abaikan tugas pokok karena ini hanya tugas tambahan,” katanya.

Tantangan guru penggerak menurut Herawati tidak ringan karena itulah perlu dibangun kolaborasi dengan semua pihak terkait.

“Tetap semangat, bersinergi, dan berkolaborasi untuk saling menguatkan,” kata Herawati.

Teladan Yang Baik

Kacabdin Wilayah 6 Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Usman SPd MPd mengingatkan, calon guru penggerak mewujudkan filosof Ki Hajar Dewantara.

Usman mengatakan, guru penggerak harus bisa memberi contoh yang baik. Mengubah pola pikir diikuti perubahan perilaku.

“Tunjukkan keteladanan sebagai agen perubahan pembaharu dengan menghadirkan kreativitas,” katanya.

Salah satu contohnya, guru yang mengajar pada jam pertama harus hadir lebih awal dan menyambut kedatangan muridnya.

“Hidupkan dan gerakkan semangat dan komunitas belajar sebagai wadah menyelesaikan setiap masalah yang muncul,” katanya.

Usman memotivasi calon guru penggerak bahwa mereka mereka tidak hanya berpeluang menjadi kepala sekolah, tetapi posisi sebagai kepala dinas pun terbuka. (re)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *