MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR – Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Sulawesi Selatan, Tendri Itti, tidak mau masyarakat adat hanya diakui secara simbolik.
“Kita akan memperjuangkan agar komunitas masyarakat adat di Sulawesi Selatan benar-benar diakui, dilindungi, dan diberdayakan,” tegas Tendri Itti yang baru menjabat Ketua AMAN Wilayah Sulawesi Selatan, 30 Oktober 2025.
Tendri Itti terpilih melalui musyawarah pada Musyawarah Wilayah (Muswil) IV AMAN Sulawesi Selatan di Bumi Perkemahan Embun Pagi, Malino, Gowa, 28-31 Oktober 2025.
Ia mengemban amanah sebagai Ketua AMAN Wilayah Sulawesi Selatan periode 2025-2030.
Itti menggantikan Sardi Razak yang pada Muswil ini juga terpilih menjadi Ketua Dewan AMAN Wilayah (DAMANWIL) Sulawesi Selatan 2025-2030.
Kepemimpinan Kolektif
Perempuan muda dari masyarakat adat Kajang ini menyatakan meski AMAN berstruktur organisasi modern, tetapi semangat kepemimpinannya tetap berakar pada prinsip komunal.
Ia tidak mau kepemimpinan AMAN Sulsel berpusat pada individu. Itti akan memperkuat kepemimpinan kolektif untuk keberlanjutan perjuangan masyarakat adat, khususnya di Sulawesi Selatan.
“AMAN Sulawesi Selatan harus hadir lebih dekat dengan komunitas masyarakat adat. Harus menjadi ruang yang benar-benar hidup bagi perjuangan mereka,” kata Itti.
Berangkat dari prinsip ini, Tendri Itti menekankan pentingnya soliditas dan gotong-royong. Kearifan ini tetap harus memperkuatnya. Sebab, kegotongroyongan ini menjadi basis utama memperkuat gerakan kedaulatan masyarakat adat.
”Saya percaya bahwa ketika kerja secara bersama, maka seberat apa pun perjuangan akan terasa lebih ringan,” ungkap Itti.
Terkait tantangan ini, Itti menekankan di periode kepemimpinannya akan melanjutkan pencapaian AMAN Sulsel.
Ia akan memperkuat kerja-kerja advokasi di bidang hukum untuk pengakuan terhadap masyarakat adat
Kemudian melanjutkan pemetaan wilayah adat, dan pengembangan ekonomi berbasis sumber daya alam dan kearifan lokal.
Selain itu, Itti terus memperluas kolaborasi dengan pemerintah daerah dan lembaga atau organisasi masyarakat sipil.
Menjunjung Filosofi Pasang
Tendri Itti bukan orang baru di AMAN. Ia sudah malang melintang bertahan-tahun dengan AMAN, khususnya AMAN Wilayah Sulawesi Selatan.
Sebelum sampai pada hasil musyawarah menyepakatinya menduduki Ketua AMAN Sulsel, Itti menjabat sebagai Manajer Keuangan AMAN Sulsel selama beberapa tahun.
Karenanya, ia memahami denyut nadi organisasi ini dengan berbagai dinamika internal, maupun tantangan eksternal.
Sebagai perempuan adat yang lahir dan tumbuh dalam tradisi Kajang, Bulukumba, Itti selalu berpegang pada prinsip dan tatanan hidup Pasang ri Kajang.
Tiga filolofi Pasang‘ itu adalah menjunjung lambusu (nilai kejujuran) menjunjung nilai kamase-mase (kesederhanaan), dan gattang (keberanian).
Filosogi hidup ini menurut Itti, menjadi kunci untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. Termasuk tantangan masyarakat adat saat ini dan akan datang.
Terutama dalam perjuangan pajang mewujudkan cita-cita masyarakat adat yang mandiri secara ekonomi, bermartabat secara budaya, dan berdaulat secara politik. ***













