Monev, KKN Tematik Gelombang 113 Universitas Hasanuddin - Makassar Channel
BERITA TERKINIPendidikan

Monev, KKN Tematik Gelombang 113 Universitas Hasanuddin

33
×

Monev, KKN Tematik Gelombang 113 Universitas Hasanuddin

Sebarkan artikel ini

MAKASSARCHANNEL, JENEPONTO — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin mendapatkan sambutan hangat dari warga Desa Pa’rasangang Beru, Kecamatan Turatea, Minggu, 26/1/2025.

Mereka menggelar acara ini dengan fokus pada pelestarian lingkungan, termasuk program pembuatan tempat sampah sederhana, pelatihan pengelolaan limbah sekolah, dan pemanfaatan limbah rumah tangga.

Para mahasiswa juga memperkenalkan pembuatan sabun dari buah pepaya dan pengadaan informasi UMKM berbasis pariwisata lokal.

Mereka pun menginisiasi pembuatan lilin dari minyak bekas dan aksi bersih desa secara berkala bersama masyarakat. Program-program ini meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem desa.

Ardana Mursyid, koordinator desa Pa’rasangang Beru dari prodi Hubungan Internasional, berharap Desa Pa’rasangang Beru menjadi percontohan desa ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Pemanfaatan Limbah Sekolah

Sementara itu Gloria Lestari Pairubnan menekankan pentingnya pemanfaatan limbah sekolah untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Mereka mengolah limbah seperti kertas, plastik, dan sisa makanan menjadi barang bermanfaat, seperti kompos untuk tanaman, kerajinan tangan, atau bahan daur ulang.

Mereka mengelola limbah secara bijak, sehingga sekolah dapat mengedukasi peserta didik tentang pentingnya menjaga lingkungan. dan mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Inisiatif ini mengurangi biaya pengelolaan sampah dan memberikan nilai edukasi kepada sekolah-sekolah di desa tersebut.

Senada dengan itu Elsye Maripadang, rekan Gloria, menjelaskan tujuan pemanfaatan limbah organik rumah tangga di Desa Pa’rasangang Beru. Mereka berharap untuk mengurangi volume sampah yang terbuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat, seperti kompos, pupuk cair, atau bahan bakar biogas.

Dengan demikian, mereka membantu menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.

Langkah ini mendorong gaya hidup ramah lingkungan dan menciptakan kesadaran akan pentingnya daur ulang serta pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Muhammad Walikram, mahasiswa prodi Teknik Sipil, menyatakan bahwa tujuan pembuatan lilin dari minyak bekas adalah memanfaatkan limbah minyak yang tidak terpakai.

Selain mengurangi pencemaran lingkungan, langkah ini menciptakan produk yang ramah lingkungan. Mereka mengolah minyak bekas menjadi lilin, sehingga limbah cair yang berpotensi merusak ekosistem didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat, seperti lilin penerangan atau aromaterapi.

Proses ini mendukung praktik keberlanjutan, mengurangi ketergantungan pada bahan baku baru, dan memberikan nilai tambah ekonomi dari limbah rumah tangga.

Penyusunan Modul Panduan Praktis

Pada kesempatan yang sama, Dr. Sumarlin Rengko HR, S.S., M.Hum, selaku Dosen Pengampu KKN,  menyampaikan bahwa mahasiswa menyusun modul panduan praktis bagi masyarakat desa sebagai luaran kegiatan KKN.

Mereka menggunakan bahasa yang sederhana dan ilustrasi menarik untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan digital masyarakat. Program ini mendukung kemandirian ekonomi dan percepatan transformasi desa berbasis teknologi.

Mahasiswa melaksanakan kegiatan ini dengan antusiasme tinggi di posko KKN. Suasana yang produktif dan kolaboratif tercipta melalui aktivitas interaktif yang dirancang. Hasil kegiatan ini memberikan dampak positif dalam pengembangan kapasitas individu serta mendukung pencapaian tujuan bersama.

Para peserta mendokumentasikan kegiatan dan memberikan umpan balik, sehingga kegiatan ini memberikan pengalaman inspiratif dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat, demikian disampaikan oleh Dr. Sumarlin Rengko HR. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *