KPK Akui Ada Kebocoran Pendapatan, Ini Kata Prabowo

Capres Prabowo Subianto memenuhi undangan acara yang digelar Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni & Aktivis Kampus Indonesia di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (5/4/2019). (Grandyos Zafna/detikcom)

MAKASSARCHANNEL.COM – Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku senang karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui soal adanya kebocoran keuangan negara yang kerap disuarakan dirinya. Menurut Prabowo, Bahkan, KPKmenyatakan kebocoran itu dua kali lipat dari perhitungannya selama ini.

“Dua hari ini saya merasa sangat bahagia. Karena KPK punya dua kali hitungan saya,” kata Prabowo ketika menghadiri Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni & Aktivis Kampus Indonesia, di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (5/4/2019).

Prabowo mengklaim, berdasarkan hitung-hitungannya, kebocoran uang negara sebesar Rp 1.000 triliun. Namun, KPK menyatakan keuangan negara yang bocor Rp 2.000 triliun.

“Saya bersyukur Alhamdulillah salah satu pimpinan KPK bilang bahwa sebenarnya kebocoran yang dihitung KPK Rp 2.000 triliun. Bahkan, ada menteri pemerintah sendiri yang mengatakan loss di sektor tertentu lebih dari itu. Jadi, akhirnya yang benar siapa?” ucapnya.

Baca Juga :
Vanessa Angel Pilih Bersama Rian di Hotel Daripada Mimican Dengan Menteri

Prabowo menjelaskan, hitung-hitungan soal kebocoran Rp 1.000 triliun itu sangat mudah. Dia mengaku sering diejek karena berbicara soal ekonomi.

“Ada yang mengatakan Prabowo itu apa? Nggak punya gelar kok berani bicara ekonomi. Saya mungkin tidak punya gelar akademis formal. Tapi sekadar berhitung saya bisa. Setelah saya hitung-hitung, ke mana ini uang? Ada Rp 1.000 triliun yang bocor. Gampang sekali hitungannya,” jelas Prabowo.

Mengenai kebocoran anggaran Rp 2000 triliun itu, sebelumnya disampaikan Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan. Basaria menyebut masih ada kebocoran pendapatan pemerintah Indonesia. Seharusnya, kata dia, total pendapatan mencapai Rp 4.000 triliun, tetapi kini baru sekitar separuhnya yang diperoleh.

“Perhitungan Litbang KPK, harusnya bisa terima Rp 4.000 triliun, tapi kenyataannya APBN kita Rp 2.000 triliun sekian, jadi hampir separuh, lebih mungkin. Kalau kita maksimal dan benar tidak ada kebocoran, maka Rp 4000 triliun bisa dicapai,” ujar Basaria, Senin 1/4/2019). (mun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *