Jamaah An-Nadzir Salat Idulfitri Di Masjid Baitul Muqadis - Makassar Channel
BERITA TERKINIRAGAM INFO

Jamaah An-Nadzir Salat Idulfitri Di Masjid Baitul Muqadis

38
×

Jamaah An-Nadzir Salat Idulfitri Di Masjid Baitul Muqadis

Sebarkan artikel ini
Jamaah An-Nadzir salat Idulfirti di Masjid Baitul Muqadis, Butta Ejayya, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Minggu (30/3/2025).

MAKASSARCHANNEL, BONTOMARANNU GOWA – Jamaah An-Nadzir salat Idulfitri di Masjid Baitul Muqadis, Butta Ejayya, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Minggu (30/3/2025).

Jamaah An-Nadzir mengenakan jubah warna hitam berpadu sorban khas bergulung. Ciri khas komunitas yang bermarkas di jalan menuju Malino itu.

Saat ceramah usai Salat Id, Pimpinan An-Nadzir, Ustadz Samiruddin Pademmui, menjelaskan metode petapan 1 Syawal.

Menurut Ustadz Samiruddin, penetapan pelaksanaan Hari Raya Idulfitri, mereka lakukan melalui pengamatan bulan serta tanda-tanda alam.

Mengamati Tiga Purnama

Ia menjelaskan, mereka mengamati tiga purnama, tanggal 14, 15, dan 16 Ramadan, serta tiga hari terakhir di bulan Ramadan, tanggal 27, 28, dan 29.

Fenomena gerhana bulan dan gerhana matahari yang terjadi tahun ini juga menjadi bagian dari pertimbangan mereka.

“Alhamdulillah, Ramadan kali ini sangat istimewa karena terjadi dua fenomena alam, yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari,” kata Ustadz Samiruddin.

Dia melanjutkan, “Gerhana bulan adalah tanda bahwa bulan telah purnama sempurna. Sementara gerhana matahari di akhir Ramadan menandakan perpisahan bulan.”

Berdasarkan pengamatan ini, mereka meyakini bahwa bulan telah berganti dan 1 Syawal telah tiba.

Selain metode tradisional, jamaah An-Nadzir juga menggunakan aplikasi sebagai alat bantu dalam menentukan awal dan akhir bulan.

Lebaran Versi Pemerintah

Sebagai informasi, pemerintah menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah bertepatan dengan hari Senin tanggal 31 Maret 2025.

Namun, bagi Jamaah An-Nadzir, keputusan mereka merayakan Idulfitri lebih awal merupakan keyakinan yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Di tengah perbedaan ini, suasana Lebaran tetap berlangsung damai dan khidmat di tengah komunitas mereka.

Anak-anak berlarian dengan wajah ceria, sementara para jemaah saling bersalaman dan bermaafan, menandai hari kemenangan yang mereka yakini telah tiba. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *