Fahri menilai kritik Prabowo itu adalah bagian dari misinya untuk menyelenggarakan proses pemilihan yang lebih fair dengan cara mengatur lembaga survei. Dia juga mengaku kesal kepada pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, karena membuat survei yang menurutnya tidak bermutu.
Baca Juga :
Andi Badi Sommeng Ketua KKB Makassar
“Saya terus terang agak kesel ya sama Denny JA ya. Koq dia bikin survei itu nggak mutu gitu. Misalnya, ‘pemilih Prabowo kebanyakan radikal’. Buat apa Anda begitu? Anda cuma mau mendiskreditkan Prabowo kan? Apa itu lembaga survei namanya? Nggak, itu propagandis,” tegas Fahri dilansir detik.com.
Karena itu, kata Fahri, perlu ada regulasi hingga etika lembaga survei. Sebab, menurut Fahri, survei seperti ‘pemilih radikal’ itu akan membuat orang takut.