SERING saya dengar keluhan masyarakat seperti ini, “Sudah tiga hari saya ke kantornya, tapi belum bisa bertemu dengan dia. Kata stafnya, pimpinannya terlalu sibuk. Banyak masalah yang harus dia selesaikan.”
Mendengar keluhan semacam ini, saya tersenyum sinis. Hati saya bergumam : Itu pertanda bahwa pimpinan di kantor itu tidak cerdas. Ia tidak memiliki kompetensi manajerial di dalam mengolah tugas-tugas administrasi kantornya.
Logika birokrasi ialah: semakin tinggi jabatan, semakin berkurang pekerjaan. Pimpinan itu harus memiliki banyak peluang untuk menerima tamu, relasi kerja, dan menampung keluhan masyarakat. Tugas-tugas teknis lainnya dibagi secara distributif sesuai peran bawahan.
Di sinilah pentingnya disposisi pembagian kerja. Jika disposisi pimpinan itu baik, benar, dan tepat, maka mekanisme kerja birokrasi akan berjalan sukses.
Di level inilah pemimpin kantor mengeksploitasi kecerdasan manajerialnya, sehingga tidak lagi beralasan sibuk untuk melayani masyarakatnya.***
*) Mahrus Andis, Kritikus Sastra, Seniman, Mubalig, dan Budayawan, tinggal di Bulukumba