Ratusan anak berkumpul di ujung dermaga bagian selatan Pulau Sarappo Lompo. Tepatnya, di Desa Mattiro Langi, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Sabtu, 27 September 2025.
Ketika itu, Sang Surya sudah beranjak menuju peraduan, saat seratusan anak-anak usia sekolah dasar di pulau yang bisa dijangkau dalam waktu tempuh sekira dua jam dari Pelabuhan Paotere Makassar menggunakan jasa angkutan kapal motor tersebut.
Di pulau itulah, Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) melakukan aksi bertajuk Ekspedisi Berbagi Cinta menebar kebahagiaan kepada anak-anak harapan bangsa. Sebagai wujud komitmen dalam membumikan literasi sekaligus menjalankan misi kemanusiaan tanpa sekat.
Founder Komunitas Anak Pelangi, Rahman Rumaday, yang memimpin ekspedisi tersebut menghadirkan sejumlah games edukatif sebelum penyerahan Alquran dan buku tulis gratis buat anak-anak.
Komitmen Mencerdaskan Anak Bangsa
Founder K-Apel, Rahman Rumaday, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata semangat berbagi dan komitmen mencerdaskan anak-anak bangsa di daerah kepulauan.
Ekspedisi kali ini, Komunitas Anak Pelangi memilih Pulau Sarappo Lompo yang masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Pangkajene Kepulauan sebagai sasaran pengabdian.
Rahman Rumaday yang akrab disapa Bang Maman menyebut, anak-anak pulau memiliki semangat belajar yang luar biasa, namun keterbatasan akses literasi masih menjadi tantangan. Inilah yang harus ditaklukkan bersama melalui kolaborasi tak berbatas.
“Melalui ekspedisi ini, kami ingin hadir memberikan energi baru. Menyalakan cahaya literasi, serta berbagi cinta untuk masa depan mereka,” ujar Bang Maman.
Dia menambahkan, “Sebelumnya, ada sejumlah pulau di Kabupaten Pangkep yang sudah rutin kami datangi. Bahkan setiap bulan dengan berbagai agenda literasi, edukasi, maupun kemanusiaan. Tahun ini, kami ingin memperluas jangkauan agar lebih banyak anak pulau yang bisa merasakan manfaat dari gerakan berbagi
Komunitas Anak Pelangi.”
Kunjungan Perdana Sarat Makna
Meski selama ini Komunitas Anak Pelangi sudah kerap kali melakukan ekspedisi berbagi cinta bersama anak-anak ke sejumlah pulau, namun perjalanan ke Pulau Sarappo, ini adalah kunjugan pertama. Perjalanan sarat makna perjuangan.
Respons warga Pulau Sarappo Lompo terhadap kedatangan Kmunitas Anak Pelangi layak mendapat acungan jempol. Sejumlah ibu-ibu mengantar anak-anak mereka ke lokasi kegiatan berbagi Alquran dan buku tulis.
Jumlah anak yang hadir lebih banyak dari Alquran dan buku yang Komunitas Anak Pelangi sediakan. Awalnya, ada yang terlihat kecewa, namun itu terobati, setelah Bang Maman mengatakan, semuanya akan kebagian buku dan atau Alquran.
Solusinya, nama anak-anak yang hadir di lokasi kegiatan namun kebagian Alquran dan buku diregistrasi oleh panitia untuk selanjutnya akan dikirimi Alquran melalui salah satu ibu-ibu binaan Komunitas Anak Pelangi yang kerap ke pulau tersebut mengunjungi keluarganya.
Meski ini merupakan kunjungan perdana Komunitas Ana Pelangi ke pulau tersebut, namun respons warga menyambut rombongan laksana menerima kedatangan keluarga sendiri yang lama tak berkunjung.
Semangat Kolaborasi
Dengan semangat kolaborasi lintas komunitas, organisasi nirlaba ini berharap ekspedisi ini menjadi langkah kecil yang bakal berdampak besar bagi anak-anak Pulau Sarappo Lompo.
Sekaligus bisa menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk bergerak bersama dalam membangun peradaban melalui literasi dan kepedulian sosial. Khususnya di wilayah yang relatif jarang mendapat kunjungan oleh mereka yang tidak memiliki kepentingan selain mengabdi pada negeri.
Anak-anak hadir di tempat terbuka beralas pasir khas pesisir. Mereka terlihat menikmati momen langka tersebut. Meski tak mengungkapkannya dengan rangkaian narasi, namun senyum semringah yang menghias wajah mereka sudah menjelaskan kebahagiaan itu.
Kebahagiaan itu kian sempurna, saat mengikuti kuis dan menerima hadiah dari founder Komunitas Anak Pelangi, Rahman Rumaday.
Mikaila, salah satu penerima hadiah kuis dan buku tulis, mengungkapkan rasa senangnya. Anak ini terlihat cukup percaya diri dalam menjawab pertanyaan Bang Maman yang memandu acara.
“Saya senang dapat hadiah dan buku tulis baru dari kakak-kakak. Saya mau rajin menulis dan belajar supaya bisa pintar dan cita-cita saya tercapai,” tutur Mikaila.
Sejumlah sahabat Komunitas Anak Pelangi hadir dalam eskpedisi berbagi cinta itu. Antara lain, Ana Hamid, Mustakim, Ismi, Ibu Satmawati, Ibu Nurlia Dg Nganne, Ibu Susi, dan Pak Ansar. Mereka pun terlihat menikmati momen tersebut.
Di bawah “payung” daun ketapang di ujung dermaga yang sejumlah papannya sudah tak rapat lagi,semangat berbagi itu terasa indah dalam suasana nan sederhana khas warga pulau.***
*) Muhammad Rusdy Embas, Pemimpin Redaksi MAKASSARCHANNEL.COM













