MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR – Wakil Ketua I DPRD Sulawesi Selatan, Syaharuddin Alrif, mengatakan, Dinas Pendidikan dan sejumlah kepala daerah di Sulsel tidak profesional menjalankan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023.
Anggota dewan dari Fraksi Nasdem itu mengungkapkan, sejumlah orang tua siswa ramai-ramai mengadu ke DPRD Sulsl terkait PPDB tahun 2023. Mereka khawatir karena banyak anak-anak terancam putus sekolah.
Politisi ini mengatakan, “Sejumlah siswa lulusan SMP terancam putus sekolah di Sulsel setelah dinyatakan tidak lulus Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023. Banyak lulusan SMP belum menemukan SMA/SMK sederajat setelah tidak lulus PPDB 2023. Mereka kini terancam putus sekolah.
Wakil Ketua I DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif mengungkapkan, sejumlah orang tua siswa ramai-ramai mengadu soal PPDB tahun 2023.
Dia mengklaim, menerima banyak keluhan dari orang tua siswa. Bukan hanya di Kota Makassar, tapi hampir berbagai daerah di Sulsel.
“Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan dalam pelaksanaan PPDB tidak profesionalisme, termasuk sejumlah para kepala sekolah di beberapa kabupaten/ kota,” kata Syahar kepada wartawan Jumat (14/7/2023).
Baca Juga :
Hari Pertama Jadi Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel, Andi Ibrahim Lakukan Ini
Dia menilai, pelaksanaan PPDB oleh Disdik dan sejumlah kepala sekolah di beberapa kabupaten/ kota berjalan amburadul.
“Saya sendiri banyak menerima aduan dan curhatan dari orang tua siswa. Ini nasib masa depan anak-anak kita. Jangan sampai ada anak putus sekolah,” kata Syahar.
Dia mencontohkan, aduan yang ia terima seperti ada calon siswa seharusnya masuk zonasi tetapi tidak lulus. Ada juga yang harusnya masuk jalur prestasi tetapi tidak lulus dengan alasan panitia harus dilakukan perbaikan.