BBGP Sulsel Gelar Rakor Percepatan Penurunan Stunting

BBGP Sulsel gelar rakor penurunan penderita stunting, selama tiga hari di Hotel Claro Makassar selama tiga hari

MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR – Balai Besar Guru Penggerak, BBGP Sulsel gelar rakor percepatan penurunan stunting, selama tiga hari di Hotel Claro Makassar.

Hadir Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Temu Ismail SPd Msi, Direktur KSPSTK Dr Kasiman SPd.

Bunda PAUD dari semua kabupaten dan kota se Sulsel juga hadir serta Pokja PAUD kabupaten dan kota se Sulawesi Selatan.

Ada juga Dharma Wanita Persatuan UPT Kemendikbudristek, Kepala BPMP Sulsel, Kepala Bahasa Sulsel, Kepala Pelestarian Kebudayaan, serta kepala BPPMPV KPTK Sulsel.

Rakor ini melibatkan juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sulawesi Selatan sebagai pemateri membahas peran desa dalam pelatihan guru PAUD di desa.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Prof Dr Nunuk Suryani MPd ketika membuka acara tersebut mengatakan, harus serius mengatasi stunting yang merupakan isu nasional.

Tugas Bersama

“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada kualitas sumber daya manusia dan daya saing bangsa,” kata Nunuk Suryanti.

Penurunan stunting menurut Nunuk Suryanti memerlukan upaya bersama dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

“Melalui rapat koordinasi ini,  kita dapat menyatukan komitmen dan langkah untuk mencapai target penurunan stunting,” ujar Prof Nunuk.

Beragam paparan dan diskusi terkait intervensi stunting di kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan muncul dalam kegiatan tersebut.

Materi yang dibahas dalam rakor antara lain : Peran Dan Dukungan Bunda PAUD Provinsi Sulawesi Selatan Untuk Percepan Penurunan Stunting;

Kebutuhan Gizi Anak Usia Dini; dan Peran Desa Dalam Pelatihan Guru PAUD di Desa.

Penurunan Prevalensi Stunting

Peserta rapat juga berkesempatan untuk saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam penurunan stunting.

Harapannya, melalui rakor ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen dan langkah bersama mewujudkan generasi Indonesia yang bebas stunting.

Sehingga bisa mencapai target nasional penurunan prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Guru Penggerak Sulawesi Selatan Dr Arman Agung MPd mengatakan, Kemendikbudristek mendapat mandat melaksanakan peningkatan mutu dan kompetensi guru PAUD dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Salah satu indikator yang harus terealisasi tahun 2024 adalah 90 persen desa memiliki guru PAUD terlatih.

“Rakor ini untuk mengkoordinasikan penyelesaian target program percepatan penurunan stunting, meningkatkan pemahaman kabupaten dan kota dalam pelaksanaan pelatihan guru PAUD,” kata Arman Agung.

Pada hari ketiga rakor, hadir Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Dr dr Ishaq Iskandar mewakili Pj Gubernur menyampaikan  materi terkait komitmen daerah dalam percepatan penurunan stunting di Sulawesi Selatan. (mun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *