BANYAK cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan pesan politik kepada publik di momen dan tempat yang tepat. Itu pun terjadi saat Reuni Akbar 2019 Alumni SMA Negeri 1 Bulukumba, Sabtu (11/6/201), di Lapangan Pemuda Bulukumba.
Pertemuan yang dilakukan usai Lebaran Idul Fitri itu, mempertemukan sejumlah bakal calon (balon) Bupati Bulukumba yang kebetulan alumni sekolah yang luarannya bertebaran di sejumlah instansi di republik ini.
Di ajang yang diikuti lintas angkatan itu, MAKASSARCAHNNELCOM sempat melihat kehadiran sejumlah balon bupati yang namanya sering muncul di media antara lain, Andi Kurniady (Ketua IKA SMA Negeri 1 Bulukumba yang juga Kepala Dinas Perhubungan), A Hamzah Pangki (Ketua DPRD Bulukumba), Letkol Arh Imran yang akrab dengan tagline Tantarayya 2020 (Kepala Staf Korem 142 Taroada Tarogau (tatag) Mamuju yang juga Ketua Kerukunan Keluarga Bulukumba Mamuju), Dr Andi Irwan Nur (akademisi sekaligus pengusaha di Kendari, Sulawesi Tenggara).
Hadir pula Abdullah Sanneng (Kepala Dinas PU Enrekang), Dr Musdalifah Mahmud (akademisi). Meski bukan alumni SMA Negeri 1 Bulukumba, hadir pula Tomy Satria Yulianto dalam kapasitasnya sebagai Wakil Bupati Bulukumba yang melepas peserta jalan sehat dari Lapangan Pemuda menuju SMA Negeri 1 Bulukumba.
Baca Juga :
Polisi Ungkap Bukti Dugaan Makar Kivlan
Momen itu benar-benar dimanfaatkan para balon dan simpatisannya melakukan komunikasi politik. Baik saat jalan santai, maupun setelah acara inti usai. Sejumlah balon terpantau masih melakukan pertemuan dengan balon lainnya di beberapa tempat berbeda dalam kemasan halalbihalal.
Penceramah Muh.Yusuf Shandy, yang juga Ketua Baznas Bulukumba, pun dalam tauziahnya sempat menyebut dua warna khas partai politik jika bersatu bisa memimpin Bulukumba ke depan menjadi lebih baik.
Selain balon yang hadir di Reuni Akbar 2019 SMA Negeri 2019 itu, nama-nama lain yang sering disebut media sebagai calon kuat antara lain, Andi Bau Amal (Sekda Bulukumba), H Askar HL (politisi), Andi Badi Sommeng (birokrat di Pemkot Makassar dan Ketua Kerukunan Keluarga Bulukumba Pusat Makassar), H. Patudangi, Andi Mahfud, Kahar Muslim, HA Makkasau, Arum Spink, Jamaluddin Syamsir, Rosari Liong, dan H. Amang, H. Zainuddin.
Sebuah sumber menyebut, nama-nama figur yang menghiasi pemberitaan media massa belakangan ini, diperkirakan akan mengerucut menjadi tiga atau empat nama saja dalam beberapa bulan ke depan, setelah mereka mengantongi rekomendasi dari partai calon pengusung.
Berkaca pada hasil pemilihan legislatif 2019, tidak satu pun partai yang memenuhi mengusung sendiri calonnya tanpa dukungan partai lain. Artinya, setiap partai harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung calonnya, karena jumlah kursinya belum memenuhi syarat untuk mendaftarkan calon usungannya ke KPU.
Baca Juga :
Bupati Sinjai Tinjau SDN 31 Panaikang yang Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
PPP misalnya, sebagai partai yang terbanyak meloloskan kadernya pada Pileg 2019, hanya mengontrol enam kursi dan berhak menjadi ketua di DPRD Bulukumba, masih butuh dukungan partai lain untuk mencukupkan syarat minimal delapan kursi.
Dalam banyak kasus pilkada, baik pemilihan bupati/ wali kota maupun pemilihan gubernur, tidak semua partai mengusung kader sendiri. Banyak partai yang justru memenangkan konstestasi karena mengusung figur dari luar partai yang memiliki berpotensi besar dan disukai publik.
Sebuah sumber menyebutkan, dalam konteks Pilkada Bulukumba 2020, belum ada jaminan, partai pemilik kursi di DPRD Bulukumba akan mengusung ketuanya sebagai calon, jika ada figur lain yang justru berpeluang lebih besar menang dalam kontestasi yang diperkirakan bakal berlangsung ketat. (Rusdy Embas/Makassarchannelcom)