Ada Mata Kuliah Bahasa Inggris Di Kampus Lorong

MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR– “Di mana ada manusia, di situ ada kesempatan untuk kebaikan,” kata filsuf Romawi, Seneca, 

Mungkin kata-kata filsuf Romawi diatas yang tampaknya menjadi nafas perjuangan Risma Asriani Azis Genisa, M.Hum. Setiap hari Minggu, untuk sampai di Kampus Lorong ia harus menempuh perjalanan sejauh 9,1 km dari Jl. Sunu, Kecamatan Bontoala, ke Lorong Daeng Jakking Jl. Daeng Tata III, Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Makassar. Minggu, 1/12/2024

Dengan rempong ia membawa perlengkapan mengajar sendiri dari rumahnya seperti laptop, LCD, dan berbagai materi pelajaran di tangan, Risma dengan penuh semangat mendatangi Kampus Lorong Kolaborasi Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) dan Aruna Ikatuo Indonesia. Mengajar Bahasa Inggris yang diamanahkan padanya

Tidak hanya sekadar hadir, Risma membawa semangat baru untuk anak-anak lorong. Ia mengajar mata kuliah bahasa Inggris dengan metode yang interaktif dan penuh kesabaran, memotivasi mereka untuk bermimpi lebih besar di tengah keterbatasan. Anak-anak yang rerata berasal dari keluarga buruh harian ini telah lama dibina oleh K-Apel. kehadiran Risma (Dosen Universitas Sawerigading Makassar) memberikan warna baru sebuah sentuhan pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga membangun karakter.

Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah sederhana. Menghadapi anak-anak yang tinggal di lorong atau gang tidak semudah membolak-balikkan telapak tangan. Berbeda dengan anak-anak yang tinggal di kompleks perumahan, anak-anak lorong memiliki dinamika kehidupan yang keras dan penuh perjuangan. Risma harus menghadapi karakter yang unik dan beragam, mulai dari kebiasaan berbicara yang keras hingga tantangan dalam disiplin belajar. Semua itu dijawab Risma dengan pendekatan yang sabar dan penuh empati, menjadikan kelasnya bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga ruang bagi anak-anak untuk merasa diterima dan dihargai.

Anak-anak Adalah Aset Bangsa

Bagi Risma, dedikasi ini bukanlah beban, melainkan panggilan hati. “Anak-anak ini adalah aset bangsa. Mereka hanya perlu diberi kesempatan dan keyakinan bahwa mereka bisa mencapai hal-hal besar,” ujarnya saat diwawancarai. Ia percaya bahwa setiap langkahnya menuju lorong tersebut adalah wujud nyata dari filosofi kebaikan yang universal.

Semangat Risma Dosen Universitas Sawerigading Makassar itu adalah inspirasi bagi siapa saja yang ingin berbagi cinta pada sama. Ia membuktikan bahwa sejauh apa pun jarak atau seberat apa pun tantangan, semangat untuk berbagi kebaikan tidak pernah sia-sia. Kampus Lorong kolaborasi Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) dan Aruna Ikatuo Indonesia menjadi saksi bagaimana dedikasi seorang individu dapat menciptakan perubahan besar, bahkan di sudut-sudut sempit kota. *Art*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *