MAKASSARCHANNEL, BONTOSUNGGU JENEPONTO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jeneponto mengagendakan empat pasangan Cabup Jeneponto debat di Makassar.
Komisioner Divisi Parmas dan SDM KPU Jeneponto, Hasrullah Hafid, Senin (21/10/2024), memastikan, debat Cabup Jeneponto bakal berlangsung di Makassar.
Keputusan debat di Makassar itu menurut Hasrullah Hafid berdasarkan rapat pleno KPU Jeneponto, beberapa waktu lalu.
“InsyaAllah debat tahap pertama tanggal 3 November 2024 di Hotel Sheraton, Makassar,” kata Hasrullah Hafid.
Dua Kali Debat
KPU Jeneponto mengagendakan debat publik pasangan Calon Bupati Jeneponto 2024-2029 akan berlangsung dua kali.
Tentang pemlihan Kota Makassar sebagai lokasi debat, Hasrullah Hafid, karena Jeneponto tak memiliki tempat yang strategis.
“Bukan karena faktor keamanan, tapi karena di Jeneponto tidak ada tempat representatif, makanya kita geser ke Makassar,” ungkap Hasrullah.
Hotel berbintang empat tersebut dapat menampung ribuan kendaraan sekaligus massa pendukung paslon.
KPU Jeneponto juga menyediakan layar tancap untuk dapat menyaksikan debat di luar gedung.
Sudah Cek Lokasi
“Kemarin malam kita sudah cek lokasi bersama Kabag Ops, Kasat Intel dan Kanit Intel, jadi itu Hotel bisa menampung sampai 900-1000an mobil,” tutur Hasrullah.
Dia melanjutkan, “Tapi untuk masuk ke tempat forum debat, masing-masing paslon hanya bisa membawa 50 orang pendukung. Jadi terserah mereka siapa yang mau dimasukkan.”
Hasrullah menjelaskan juga, sudah terbentuk tim panelis yang akan memandu acara debat paslon.
Hanya saja, untuk menghindari intervensi dari berbagai pihak, Hasrullah enggan membeberkan identitas para panelis.
Evaluasi Debat
“Adami panelis cuma kami tidak umumkan siapa-siapa saja mereka,” kata Hasrullah.
Dia menyampaikan, lokasi debat kedua yang tetap di Makassar pada 10 November 2024. Lokasinya, ditentukan setelah debat pertama selesai.
“Setelah debat pertama besoknya kita akan evaluasi, apakah kita masih pakai lembaga penyiaran yang sama, panelis atau tempat yang sama,” sebut Hasrullah.
“Jangan sampai kita lembaga penyiaran ini saat debat pertama banyak kekurangan sehingga kita bisa ganti dengan lembaga penyiaran yang lain,” urai Hasrullah. ***