MAKASSARCHANNEL, RIYADH – Hakim Falaqiyah, Mahkamah Tinggi sekaligus Kementerian Hukum Kerajaan Arab Saudi, Minggu (18/6/2023), mengumumkan hilal atau tanda bulan sabit, 1 Dzulhijjah 1444 Hijriyah, sudah terlihat di wilayah Tumair.
Kota ini, berjarak sekira 140 kilometer tenggara Riyadh, ibu kota pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Berdasarkan keputusan itu, Pemerintah Arab Saudi menetapkan, awal wuquf (puncak ibadah haji) di Arafah, 9 Dzulhijjah 1444 H, bertepatan Selasa (27/6/2023) Masehi.
Artinya, keesokan harinya, adalah momen penyembelihan hewan kurban, atau Iduladha tanggal 10 Dzulhijjah 1444 Hijriyah bertepatan dengan Rabu (28/6/2023) Masehi.
Keputusan Mahkamah Arab itu dilansir Elkhbariyah dan ArabNews, Minggu (18/6/2023) sore waktu setempat. Waktu Arab Saudi lebih lambat enam jam dari Waktu Indonesia Tengah (Wita).
Terpisah, Kantor Kementerian Agama Kemenag RI, Jakarta, menggelar sidang isbat penetapan 1 Dzulhijah dan hari raya Iduladha 2023. Hasilnya, lebaran IdulaAdha 2023 jatuh Kamis, 29 Juni 2023. Lebih lambat sehari dibandingkan dengan Arab Saudi.
Baca Juga :
Segini Harga Hewan Kurban Dompet Dhuafa Jelang Idul Adha
Pengumuman mengenai keputusan hasil sidang isbat Idul Adha 1444 H itu disampaikan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi. Hadir dalam sidang isbat itu perwakilan MUI, organisasi Islam, Komisi VIII DPR hingga duta besar negara sahabat.
“Sidang isbat secara mufakat bahwa 1 Zulhijah 144 H jatuh pada hari Selasa tanggal 20 Juni 2023 Masehi dan Hari Raya Iduladha jatuh pada hari Kamis tanggal 29 Juni 2023 Masehi,” tutur Zainut.
Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Dr Ahmad Izzudin mengungkapkan, secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib masih berada di bawah kriteria baru MABIMS yang ditetapkan pada 2021, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati.
Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.
Baca Juga :
Arab Saudi Tetapkan Hari Raya Idul Adha 20 Juli 2021
Masih menurut Izzudin, pada saat Magrib 18 Juni 2023, posisi bulan di Indonesia tingginya 0 derajat 20 sampai 2 derajat 36 menit, dengan sudut elongasi antara 4 derajat 40 menit sampai 4 derajat 94 menit.
Iduladha Muhammadiyah
Sementara itu, PP Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh, pada 28 Juni 2023 dan telah mengusulkan kepada pemerintah soal libur pada 28 Juni.
Jajaran pemerintah sudah membahas usulan libur dua hari yang disampaikan Muhammadiyah, namun masih menunggu arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut pengumuman soal libur Iduladha 2023 akan dilakukan, Senin (19/6/2023). Itu akan diumumkan setelah pembahasan di tingkat menteri tuntas.
“Mudah-mudahan, Senin (19/6/2023) sudah ada pengumuman,” ujarnya kepada awak media saat menghadiri acara Blitar Jadoel, Sabtu (17/6/2023).(asa)