Puluhan Relawan Rumah Zakat memanfaatkan waktu libur berbaur bersama warga Pulau Barrang Caddi pesta makan daging Superqurban. Daging kurban olahan dalam kemasan kaleng.
Relawan Rumah Zakat berkunjung ke Barrang Caddi, salah satu pulau berpenghuni di Gugusan Pulau Spermonde di Selat Makassar yang masuk wilayah administrasi Kecamatan Kepulauan Sangkarang, Kota Makassar, Minggu (11/5/2025).
Seratusan anak-anak duduk lesehan di bawah pohon ketapang berdaun rimbun, ketika rombongan Relawan Rumah Zakat Sulsel tiba di pulau tersebut. Sinar matahari belum terlalu terik. Angin laut juga masih menyapa lembut.
Sembari menunggu daging Superqurban matang, Relawan Rumah Zakat membangun komunikasi dengan anak-anak yang duduk lesehan melalui beberapa pertanyaan.
Kurang Percaya Diri
Sayangnya, anak-anak pulau itu kurang percaya diri tampil ke depan menjawab pertanyaan yang sangat sederhana. Seperti misalnya pertanyaan tentang Rukun Iman.
Ibu-ibu rumah tangga juga terlihat di sekitar mengawasi anak-anak mereka. Sementara, pria warga Pulau Barrang Caddi yang terlibat langsung di acara itu tidak banyak.
Bisa dihitung jari sebelah tangan. Itu karena mereka pergi melaut menangkap sejak pagi dan baru kembali sore menjelang petang.
Untuk hajatan di pulau berpenduduk 1.855 jiwa (881 pria dan 974 perempuan) itu, Rumah Zakat Sulawesi Selatan menyiapkan 88 kilogram daging kaleng olahan Superqurban.
Setelah daging Superqurban matang, para relawan sibuk membagi makanan kepada anak-anak untuk makan bersama.
Jika sebelum pembagian makanan, mereka duduk dalam satu kelompok, maka setelah menerima makanan dalam kemasan kotak sekali pakai mereka duduk berkelompok menikmati makanan.
Ada yang membentuk kelompok kecil di bawah rimbun pohon ketapang. Ada pula memilih duduk berkelompok di samping perahu agar tetap terlindung dari terpaan matahari langsung yang mulai mendaki menuju titik kulminasi.
Lokasi Penyu Bertelur
Kelompok lain memilih duduk di atas perahu yang sementara dalam perbaikan di darat, tak jauh dari lokasi tempat penyu biasa bertelur.
Salah seorang tokoh masyarakat, Haji Husain, mengaku, aksi sosial Rumah Zakat ini merupakan yang pertama di pulau yang bisa dijangkau kurang dari satu jam perjalanan menggunakan kapal motor dari Dermaga Kayu Bangkoa Makassar tersebut.
“Semog ini bukan yang pertama dan terakhir,” kata Haji Husain tersenyum.
Haji Husain bisa hadir membersamai Relawan Rumah Zakat karena dia tidak lagi melaut menangkap ikan seperti masa-masa sebelumnya.
Pemilik sejumlah perahu penangkap ikan itu sudah menjadi pengumpul ikan. Kapalnya disewakan kepada nelayan yang kebetulan belum memiliki perahu sendiri.
Bahkan, Haji Husain mengajak Rumah Zakat untuk memotong hewan kurban di Pulau Barrang Caddi agar bisa membagikan langsung dagingnya kepada warga setempat.
Dia mengatakan, setiap tahun, selalu ada pemotongan hewan kurban oleh di pulau tersebut.
Selama ini, kata Haji Husain, kurban terbanyak lima ekor sapi. Dengan kurban sebanyak itu, belum semuah rumah tangga kebagian daging kurban.
Harapan Warga
Sementara pria bernama Dg Mamba yang terlibat langsung dalam proses memasak daging Superqurban tersebut mengatakan, pesta makan daging kurban itu membawa kebahagiaan tersendiri bagi warga Pulau Barrang Caddi.
“Semoga Rumah Zakat bisa rutin melakukan kegiatan tersebut,” kata Dg Mamba.
Pria berusia 60 tahun ikut berbaur dan ngobrol santai sembari ngopi bersama Relawa Rumah Zakat usai makan siang bersama di bawah pohon.
Dia juga sempat berbagi informasi tentang lokasi tempat penyu bertelur di bagian selatan pulau itu.
Marbot masjid, Zainuddin, warga asal Ternate yang sudah 20 tahun bermukim di pulau tersebut merespons positif langkah Rumah Zakat berbagi daging Superquban dengan makan bersama dengan warga pulau.
Pria ini mengaku tinggal di pulau tersebut karena istrinya penduduk asli Pulau Barrang Caddi.
Hadir juga relawan dari Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia yang sudah relatif lama beraktivitas di pulau tersebut. ***
*) Muhammad Rusdy Embas, Pemimpin Redaksi MAKASSARCHANNEL.COM