MAKASSARCHANNEL.COM – Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra menyoroti sejumlah kebijakan pemerintah dan mengklaim, selama 20 tahun reformasi masyarakat belum merasakah hasil pembangunan secara riil.
“Dalam kesempatan yang baik ini, kita yang hadir disini, saya akan fokus dua hal yang ingin saya sampaikan, yaitu masalah ekomoni dan masalah sosial politik,” kata Tommy Suharto, sapaan akrab Hutomo Mandala Putra, usai pengukuhannya sebagai Ketua Dewan Pembina Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara di Asrama Haji Donohudan, Boyolali Jumat (1/3/2019).
Masalah ekonomi, kata Tommy, selama 19 tahun reformasi, namun nyatanya masyarakat terutama di pedesaan tidak merasakan hasil-hasil pembangunan secara riil. Bahkan hutang negara sudah lebih dari Rp 5.000 triliun.
Baca Juga :
Sidang Penyewaan Gedung PWI Sulsel
“Kita mengetahui bahwa 20 tahun kita sudah melakukan reformasi, tentu ini bukan hal yang pendek, bukan waktu yang pendek. Tapi nyatanya kita tidak merasakan atau terutama masyarakat di pedesaan tidak merasakan hasil-hasil pembangunan secara riil. Bahkan nyatanya harga-harga naik dan juga pendapatan masyarakat tidak naik. Karenanya disinilah kami hadir untuk memperbaiki keadaan bangsa dan negara ini. Apalagi kita tahu bahwa laporan terakhir pemerintah bahwa hutang negara kita sudah lebih dari Rp 5.000 Triliun,” ungkap Tommy.
Hutang itu, menurut Tommy, menjadi beban bagi anak cucu kita. Kita tidak anti hutang yang antara lain digunakan untuk membangun. Namun hendaknya pinjaman tersebut disesuaikan dengan kemampuan untuk mengembalikannya.