MAKASSARCHANNEL, JAKARTA – Rumah Zakat Indonesia menargetkan 15.000 orang yang berpartisipasi dalam Program Kurban dengan harapan bisa membantu 300.000 penerima manfaat.
“Mohon doanya, tahun ini kami menargetkan 15.000 pekurban menitipkan amanah kurbannya, sehingga kita bisa membantu 300.000 penerima manfaat, baik yang ada di Indonesia maupun dunia,” kata CEO Rumah Zakat, Irvan Nugraha, melalui rilis yang diterima media ini, Selasa (6/6/2023).
Dikatakan, tahun 2022, sebanyak 13.850 orang berpartisipasi dalam program kurban Rumah Zakat, melibatkan lebih dari 200.000 orang mendapatkan manfaat yang tersebar di 33 provinsi dan 4 negara.
Sedangkan untuk superqurban, lanjut Irva, sebanyak 253.132 paket superqurban telah didistribusikan pada tahun 2022 yang alokasinya untuk wilayah terpencil, terluar, dan terdepan, desa minim pekurban, daerah rawan pangan, dan daerah bencana.
Dijelaskan pula bahwa, indeks ketahanan pangan Indonesia yang tahun 2023 berada di level 60,2, bisa ditingkatkan melalui daging kurban.
Level katahanan pangan Indonesia berada di bawah rata-rata global yang indeksnya 62,2 serta lebih rendah dibanding rata-rata Asia Pasifik yang indeksnya di level 63,4.
Baca Juga :
Kunjungi Madrasah Al Fathanah Makassar, Rumah Zakat Sulsel Lakukan Ini
Untuk mengatasi hal tersebut, Rumah Zakat memanfaatkan momen lebaran Iduladha melalui program Superqurban.
Salah satu upaya Rumah Zakat dalam memberikan solusi ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat yang membutuhkan di masa pandemi melalui program Superqurban.
Periode 2021 – 2022, Rumah Zakat telah menyalurkan Superqurban sebanyak 69 persen di desa minim pekurban dan ekspedisi daerah pedalaman, rawan gizi, daerah perbatasan dan daerah 3T, serta 31 persen alokasi untuk insidental kebencanaan dan kemanusiaan.
Dikatakan, Superqurban merupakan program optimalisasi kurban dengan mengolah dan mengemas daging kurban menjadi cadangan pangan dari protein hewani.