Pos Logistics Indonesia Akan Melantai di BEI

“Mungkin bisa KSO dulu nanti baru bangun perusahaan patungan. Kalau KSO kan ada waktu misal 10 tahun, kalau perusahaan patungan ya permanen,” ucap Eddi.

Sementara, untuk opsi Pos Properti Indonesia untuk IPO diakui Eddi sebenarnya bukan fokus utama Pos Indonesia dalam mencari pendanaan untuk anak usahanya tersebut. Menurut Eddi, langkah IPO akan diambil ketika Pos Properti Indonesia membutuhkan dana besar.

Baca Juga :
Survei: Dukungan Pemilih Muslim ke Jokowi Turun

Eddi mencontohkan perusahaan akan butuh dana besar bila ingin melakukan pembebasan lahan yang cukup luas. Sementara, dalam waktu dekat manajemen tak memiliki rencana untuk membebaskan lahan.
“Pos Properti Indonesia punya aset cukup besar, dengan pinjaman bank kerja sama operasi saja sudah dapat pendanaannya,” ucap Eddi.

Saat ini, Pos Properti Indonesia memiliki ekuitas sebesar Rp100 miliar. Angka itu dinilai cukup untuk menjalankan bisnis properti dalam beberapa waktu ke depan.

Eddi menambahkan bahwa Pos Indonesia akan mulai gencar menyewakan asetnya kepada sejumlah pihak guna mengerek kinerja keuangan perusahaan. Sejauh ini, kata dia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertarik untuk membuka kantor di lahan kantor Pos Indonesia di kawasan Lapangan Banteng. (asa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *