MAKASSARCHANNEL, SINJAI – Polres Sinjai buru aktor intelektual demo ricuh di KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Sinjai.
“Kita masih melakukan pencarian satu orang yakni FR. Dia aktor intelektual lapangan pada aksi unjuk rasa berakhir ricuh kemarin,” kata Kapolres Sinjai, AKBP Fery Abdulah, Senin (4/3/2024).
Tim Buser Polres Sinjai dan Resmob Polda Sulsel mencari keberadaan FR, anak pejabat yang dekat dengan caleg DPRD Sinjai Gerindra, Nurfa Damayanti.
“FR anak pejabat yang dekat dengan caleg tersebut,” ujarnya.
Anak Pejabat
“Saya berpesan kepada FR kalau melihat berita ini agar menyerahkan diri. Kami akan terus mencari kapan dan di manapun,” katanya.
Polisi sudah mengamankan tujuh orang rekan FR, dan sudah ditetapkan tersangka. Mereka AE, AM, AK, MJ, RR, JD, dan KR.
Mereka ditetapkan tersangka karena menjadi provokator yang mengakibatkan kericuhan terjadi.
Selain mengamankan pelaku, Polisi juga mengamankan barang bukti 10 senjata tajam dan tiga bom molotov.
Kasat Reskrim Polres Sinjai, AKP Andi Irvan Fachri, mengatakan tersangka diancam 12 tahun penjara.
“Kita kenakan tersangka Pasal 2 (1) UU No. 1 Tahun 1951, LN 78 Tahun 1851 KUHP, dengan ancaman penjara maksimal 12 tahun,” katanya.
Kronologi Kejadian
Kapolres Sinjai, AKBP Fery Nur Abdullah ungkap kronologi demo ricuh di Kantor KPU Sinjai, Sabtu (2/3/2024).
AKBP Fery mengatakan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Simpatisan Kassi Buleng unjuk rasa di depan Kantor KPU Sinjai menyampaikan tuntutannya.
“Kurang lebih 80 orang datang di depan Kantor KPU Sinjai, kemudian menyampaikan pendapat dan ingin masuk dan menghentikan proses penghitungan suara ulang yang berlangsung di kantor KPU Sinjai,” katanya.
Menurut AKBP Fery, massa menolak penghitungan ulang surat suara di sembilan TPS di Desa Kassi Buleng, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai.
Paksa Masuk
Massa memaksa masuk di kantor KPU Sinjai namun dihalangi oleh petugas pengamanan dari Kepolisian Polres Sinjai, sehingga kericuhan tak terhindarkan.
AKBP Fery mengatakan aksi ini adalah gerakan sistematis dan ada yang memprovokasi sehingga terjadi aksi anarkis.
“Saya lihat ada gerakan sistematis yang memang digerakkan, bahkan ada provokasi untuk melakukan anarkis,” ujarnya.
Karena melihat situasi tersebut, kapolres Sinjai menginstruksikan personelnya membubarkan pendemo.
Pihak kepolisian mengamankan tujuh orang yang diduga menjadi provokasi sehingga terjadi kericuhan.
“Kita amankan tujuh orang untuk dilakukan pemeriksaan,” katanya.
Amankan Senjata Tajam
Selain itu, polisi juga mengamankan 10 senjata tajam (sajam) jenis parang dan badik serta bom molotov.
“Kita juga amankan Sajam dan bom molotov, barang bukti tersebut kita dapat di mobil yang digunakan massa aksi datang ke Kantor KPU Sinjai,” ujarnya.
Meski terjadi kericuhan, proses penghitungan suara ulang di Kantor KPU Sinjai tetap berlangsung.
“Pengawalan ini memang untuk memastikan segala proses Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan lancar,” katanya.
Ia pun menghimbau kepada peserta aksi untuk kembali ke rumah masing-masing.
“Alhamdulillah mereka mendengarkan kami untuk kemudian kembali,” ujarnya.
“Tentunya kami akan tindak lanjuti dan proses hukum tetap berjalan,” katanya. (fir)