MAKASSARCHANNEL, PALOPO – Polisi mengamankan 14 orang pengunjuk rasa di depan Gedung DPRD Palopo, Sulawesi Selatan, Senin (11/4/2022).
Unjuk rasa mahasiswa Palopo yang mengatasnamakan diri Aliansi Peduli Rakyat (Ampera) itu terlibat bentrok dengan aparat keamanan. Insiden itu terjadi karena pengunjuk rasa tidak bisa ke dalam gedung yang dipagari kawat, sehingga terjadi aksi saling dorong dengan petugas keamanan disertai pelemparan batu ke arah petugas.
Kapolres Kota Palopo, AKBP Muhammad Yusuf Usman, mengatakan, kericuhan yang terjadi diduga ada pelemparan batu yang direspon oleh petugas dengan tembakan gas air mata ke pengunjuk rasa di Lapangan Pancasila.
AKBP Muhammad Yusuf Usman membenarkan dalam insiden itu, ada 14 orang diamankan di Mapolres Palopo.
Dia juga menduga ada pihak lain berupaya melakukan provokasi, sehingga massa pengunjukrasa melakukan tindakan anarkis dengan melempar batu ke arah gedung DPRD dan ke petugas.
Berita Terkait :
Kapolres Se Luwu Raya Dan Toraja Ngumpul Di Palopo
“Sedikitnya ada tujuh orang yang disinyalir menjadi provokator dalam aksi itu,” katanya.
Sekwan DPRD Kota Palopo, Abdul Waris, membenarkan ada aksi pelemparan batu yang menyebabkan sejumlah kaca jendela pecah. Pagar Gantor DPRD juga dirusak.
“Sebelum terjadi insiden, pimpinan dan anggota legislatif sudah siap menerima aspirasi mahasiswa, namun tiba-tiba terjadi bentrokan,” kata Abdul Waris.
Dalam insiden tersebut, seorang personel Polres Kota Palopo mengalami luka di wajah terkena lemparan batu. Sejumlah mahasiswa juga terluka.
AKBP Muhammad Yusuf Usman menduga ada pihak-pihak lain berupaya melakukan provokasi, sehingga massa pengunjukrasa melakukan tindakan anarkis dengan melempar batu kearah gedung DORD dan ke petugas yang sedang melakukan pengamanan. (yus)