Muhaimin Janji Jadikan Budaya Sebagai Panglima Pembangunan Nasional, Tak Ada Penggusuran

MAKASSARCHANNEL, MAGELANG JAWA TENGAH – Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Muhaimin Iskandar menyatakan, ia bersama bacapres Anies Baswedan akan menjadikan budaya sebagai panglima dalam pembangunan nasional.

Pernyataan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin disampaikan dalam Sarasehan, Dialog dan Mandat Kebudayaan bertajuk “Ajining Budi lan Pekerti” yang digelar oleh Masyarakat Budaya Lereng Gunung (MBLG).

Pertemuan digelar di panggung Kaliandong, di bawah naungan pohon Puspa dan latar Gunung Andong, Ngablak, Magelang, Jawa Tengah.

“Saya berkomitmen, Indonesia ke depan harus meletakkan budaya, tradisi, seni sebagai panglima yang akan memimpin jalannya pembangunan nasional kita,” kata Cak Imin Minggu (22/10/2023).

Menurut Cak Imin, dengan menjadikan kebudayaan sebagai panglima, maka pembangunan tidak mendistorsi keberadaan manusia.

Ketua Umum PKB itu menuturkan, ketika manusia menjadi pusat dari tujuan pembangunan, maka tidak akan ada masyarakat yang digusur.

“Tidak ada yang digusur dalam pembangunan, manusia dimuliakan dalam pembangunan kalau seni budaya memimpin dalam setiap perkembangan,” ujar Cak Imin.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf mengaku, datang membersamai Cak Imin ke Kaliandong untuk meminta doa restu dari masyarakat dan sesepuh.

Pengasuh Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Syubbanul Wathon Tegalrejo, Magelang itu menjelaskan, Anies Baswedan dan Cak Imin akan berkontestasi dalam Penilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“InsyaAllah nanti Pak Anies dan Pak Muhaimin tujuannya tercapai, akan tetap merawat, menghidupi kebudayaan luhur masyarakat, akan akan tetap merawat kearifan lokal,” kata Gus Yusuf.

Sementara itu, pelaku seni di Kaliandong menyatakan maklumat kepada Cak Imin. Mereka meminta agar kebudayaan terus dirawat.

Mereka juga meminta Anies dan Cak Imin tetap berkunjung ke desa-desa setelah terpilih kelak.

“Kami mohon kepada Pak Anies dan Pak Muhaimin kelak sudah menjadi presiden dan wakil presiden mengutamakan nilai-nilai desa, ajining budi lan pekerti,” kata seniman di Kaliandong.

Adapun pertemuan Cak Imin dengan budayawan di Kaliandong merupakan bagian dari lawatan Anies dan Cak Imin di Magelang dalam rangka merayakan Hari Santri Nasional dan sowan sejumlah kiai.

Anies yang sedianya menghadiri pertemuan tersebut batal karena harus sowan salah satu ulama di Magelang.

Sementara itu, ketika Cak Imin tiba di Kaliandong, ia disambut warga yang memamerkan berbagai hasil pertanian. Cak Imin kemudian diminta warga mengenakan pakaian adat Jawa “srojan” dan belangkon.

Warga juga meminta Cak Imin mencuci tangannya menggunakan air yang bersumber dari tujuh mata air di tujuh gunung mulai Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Andong, Tidar, dan lainnya. Cak Imin yang datang bersama istrinya, Rustini Murtadho dan Gus Yusuf disambut dengan tari-tarian daerah di panggung Kaliandong yang berlatar Gunung Andong.

Setelah berinteraksi selama hampir satu jam, acara ditutup dengan pelepasan burung merpati dan pembacaan doa. (aka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *