Mahfud Sebut Menag Bersih, Tapi Kedodoran di Birokrasi

Mega restu Mahfud mundur sebagai Menko Polhukam Kabinet Indonesia Maju

Dia menegaskan dirinya pun tak pernah mengungkapkan bahwa dalam pemilihan rektor di UIN Makassar, Syarif Hidayatullah Jakarta, Antasari (Banjarmasin), dan UIN Madura ada unsur uang di dalamnya.

“Saya cuma mengungkapkan kejanggalan terkait saudara Andi Faisal Basri yang tak dipilih sebagai rektor UIN Makassar, pun setelah ada putusan PTUN. Juga ketika dia meraih skor tertinggi di UIN Jakarta. Secara prosedur tak ada masalah tapi terasa janggal saja,” kata Mahfud.

Baca Juga :
Bule Atur Kemacetan Lalulintas, Harusnya Malu Kita!

Kalau dalam pemilihan rektor, lanjut Mahfud, memang tidak ada unsur uang. Tapi ketika seseorang masuk nominasi sebagai calon rektor, dalam beberapa kasus ada pihak-pihak yang mendekati si calon. Si oknum itu menyebut suatu proyek dari Bappenas yang harus dibantu agar dimenangkan.

“Pada umumnya, dalam pemilihan rektor di UIN tidak ada yang menyuap. Yang ada itu soal ketidakwajaran dalam pengangkatan. Jual belinya sendiri lebih banyak terjadi di birokrasi,” ujar Mahfud. (ian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *