MAKASSARCHANNEL, JENEPONTO– Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Peternakan (HIMSENA-UH) Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin berhasil melaksanakan program Bina Desa Mahasiswa 2025. Kegiatan ini berlangsung pada 19-20 April 2025 di Desa Barana, Kecamatan Bangkala Barat.
Program ini bertujuan memberikan solusi atas masalah pakan pada itik pedaging dan petelur yang dihadapi peternak lokal. Ketua Tim Bina Desa, Andi Arif Makkawawu, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Desa Barana atas kesediaan mereka menerima mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian. Arif menegaskan bahwa kegiatan ini bersifat berkelanjutan karena masalah pakan itik tetap menjadi fokus utama.
Pemilihan Desa Barana sebagai lokasi didasarkan pada observasi lapangan yang dilakukan melalui mata kuliah Sosiologi Pembangunan Peternakan. Menurut dosen pendamping, Ilham Syarif, S.Pt., M.Si, ketimpangan sosial antara masalah pakan itik dan potensi hasil pertanian seperti padi dan jagung menjadi alasan utama pemilihan desa ini.
Sultan, salah satu narasumber, memulai sesi dengan pengenalan jenis pakan dan kandungan gizinya. Ia menjelaskan pentingnya pemberian pakan yang tepat untuk mendapatkan telur berkualitas. Ari Agiansyah, narasumber lainnya, menyampaikan pentingnya penggunaan teknologi dalam usaha ternak itik. Salah satu inovasi yang dikenalkan adalah mesin giling jagung untuk meningkatkan daya cerna pakan.
Peternak lokal, Rahmaniar Daeng Bone, mengungkapkan harapan terhadap penggunaan mesin giling jagung. Dengan alat ini, ia optimis populasi itik akan meningkat serta menghasilkan telur berkualitas.
Kegiatan ini melibatkan 35 mahasiswa HIMSENA-UH dari berbagai angkatan serta 15 peternak lokal. Turut hadir dosen pendamping, termasuk Prof. Dr. Syahdar Baba, S.Pt., M.Si, dan Dr. Ir. Hikmah Ali, S.Pt., M.Si, IPU ASEAN Eng.
Program Bina Desa Mahasiswa HIMSENA-UH Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa sebagai agen perubahan dan kontrol sosial dalam meningkatkan kesejahteraan peternak lokal. Dengan semangat kolaborasi, mahasiswa dan masyarakat Desa Barana menciptakan solusi yang berkelanjutan bagi sektor peternakan.
