Guru Penggerak Itu Calon Bintang

Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Dr Andi Ibrahim MPd menyebut Guru Penggerak itu calon bintang masa depan.

MAKASSARCHANNEL, BULUKUMBA – Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Dr Andi Ibrahim MPd menyebut Guru Penggerak itu calon bintang masa depan.

“Dan ingat, kalian-kalian yang telah menjadi guru penggerak adalah calon bintang di masa mendatang,” kata Andi Ibrahim, Sabtu (8/6/2024).

Sekdisdik Provinsi Sulsel Andi Ibrahim hadir di Lokakarya 2 Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 10 di SMAN 9 Bulukumba.

“Bersifatlah seperti padi. Semakin penuh semakin tunduk. Bukan menanduk. Dan satu lagi, perbanyaklah strategi dan model-model pembelajaran,” pesan Andi Ibrahim.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Sulsel Dr Andi Ibrahim, M.Pd hadiri undangan kegiatan Lokakarya 2 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10 di Bulukumba, Sabtu lalu (8/6/2024).

Jangan Usik Kepala Sekolah

Lokakarya 2 CGP angkatan 10 Balai Besar Guru Penggerak Sulsel ini diikuti 153 guru dari berbagai jenjang pendidikan; PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK.

Andi Ibrahim mengatakan, keberadaan CGP yang nanti jadi guru penggerak setelah melalui beragam proses pendidikan dan pelatihan, tidak mengusik akan keberadaan kepala sekolah.

Dia berharap guru penggerak di setiap sekolah, bersabar menunggu giliran menjadi kepala sekolah atau pengawas.

“Yang penting daftar dulu di PMM (Platform Merdeka Belajar),” kata mantan Ketua Pokja Guru Penggerak di BBGP Sulsel ini.

Kepada 153 CGP angkatan 10 Bulukumba Andi Ibrahim berpesan agar ilmu yang diperoleh melalui Program Guru Penggerak tetap dikombinasikan dengan kearifan lokal.

“Transfer ilmu kepada siswa tetap dibumbui dengan nuansa-nuansa muatan lokal,” kata Andi Ibrahim.

Junjung Moral dan Etika

“Kita juga berharap seluruh guru penggerak agar tetap menjunjung tinggi moral dan etika,” kata Andi Ibrahim.

“Jadilah contoh teladan di sekolah dan di tengah masyarakat,” tambah Andi Ibrahim yang saat itu didampingi Kabid Ketenagaan Disdikbud Bulukumba Bustang B SPd.

Dia juga mengaku mendapat informasi bahwa terjadi kesenjangan antara Guru Penggerak dan yang bukan. Bahkan dengan kepala sekolah.

Itu tidak benar, karena dapat menghambat dan mengganggu proses belajar mengajar (PBM) di sekolah, termasuk pengembangan dan kemajuan sekolah.

“Jadilah guru penggerak yang baik. Jangan mengorek-ngorek kinerja kepsek kita di sekolah, karena sangat tidak etis,” kata Andi Ibrahim mengingatkan.

Dia mengingatkan, “Idealis boleh tapi harus sesuai koridor dan batas-batas kewajaran.”

Semua guru yang telah menyandang predikat sebagai guru penggerak, agar senantiasa menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik di sekolah masing-masing. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *