Elevasi Bendungan Bili-bili Turun - Makassar Channel
BERITA TERKINIRAGAM INFO

Elevasi Bendungan Bili-bili Turun

134
×

Elevasi Bendungan Bili-bili Turun

Sebarkan artikel ini
Meski elevasi Bendungan Bili-bili turun di bawah normal. Namun Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang masih pintu bendungan

MAKASSARCHANNEL, BILI-BILI GOWA – Meski elevasi Bendungan Bili-bili turun di bawah normal. Namun pintu bendungan Bili-bili masih terbuka.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), Suryadarma Hasyim, mengatakan penurunan elevasi terjadi karena curah hujan berkurang.

“Alhamdulillah, curah hujan sudah menurun, sehingga elevasi Bendungan Bili-bili sudah menurun. Elevasi saat ini 97,67 Mdpl atau sudah normal,” kata Suryadarma, Kamis (13/2/2025).

Sebelumnya, BBWSPJ membuka dua pintu bendungan Bili-bili karena curah hujan yang tinggi.

Buka Dua Pintu

Dengan curah hujan yang tinggi, elevasi Bendungan Bili-bili di Gowa sempat di atas 99,5 Mdpl, sehingga BBWSPJ memuka dua pintu bendungan.

Selasa (11/2/2025) pukul 14.00 Wita, elevasi mengalami peningkatan akibat hujan lebat.

Elevasi tercatat di atas normal, mencapai 99,97 Mdpl. Debit air terus bertambah hingga elevasi meningkat menjadi 100,14 Mdpl dan berstatus waspada.

“Saat elevasi berstatus waspada dan pintu bendungan terbuka, kami langsung memberitahukan Gubernur Sulsel, Bupati Gowa, Wali Kota Makassar, dan BPBD,” kata Suryadarma.

Dia menjelaskan, jika elevasi terus naik, statusnya akan naik menjadi siaga dan persiapan evakuasi akan segera berlangsung.

Namun, jika hanya berstatus waspada, hanya memberi peringatan karena ada penambahan debit dari Sungai Jeneberang dan Sungai Jenelata.

Picu Banjir

Tolak ukur kami ada di mercu Kampili. Kalau debit air di Kampili sudah mencapai 900 meter kubik per detik, itu sudah ada indikasi akan meluap.

“Sementara itu, kami bisa mengendalikan air dari Sungai Jeneberang karena ada Bendungan Bili-bili,” kata Suryadarma.

Dia menjelaskan, hujan lebat beberapa hari terakhir membuat debit air terus meningkat, sehingga sesuai SOP, pintu pelimpah bendungan Bili-bili dibuka.

Dampak pintu Bendungan Bili-bili terbuka, beberapa daerah seperti Gowa, Makassar, dan Maros mengalami banjir.

“Pembukaan Bendungan Bili-bili adalah pilihan yang harus diambil, karena jika terjadi over topping atau melewati tanggul bendungan, berpotensi menyebabkan keruntuhan,” jelasnya.

Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem cukup masif, tidak hanya di Makassar, tetapi juga Maros yang terdampak banjir karena Maros merupakan hilir dari Sungai Jeneberang.

“Untungnya, banjir bisa dicegah dengan adanya Bendungan Bili-bili,” lanjut Suryadarma.

Meski elevasi sudah normal, pihak BBWSPJ terus memantau elevasi setiap saatnya dan terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau prediksi cuaca ke depan.

“Pada rapat koordinasi Desember lalu, sudah disampaikan bahwa cuaca ekstrem diprediksi terjadi pada Desember, Januari, dan Februari. Kami masih berjaga-jaga di Februari ini, dan semoga tidak terjadi cuaca ekstrem,” tutupnya. (mun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *