Busana Adat Pada Peringatan Hari Lahir Pancasila di BPPAUD dan Dikmas Sulsel

Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengalaman nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus menerus. Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berkat Pancasila yang berkelindan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah. Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam konteks itulah, katanya, sesuai pesan Presiden Jokowi bahwa memperingati dan merayakan hari kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni merupakan suatu keniscayaan.
Kita berusaha mengenang dan mereflesikan momentum sejarah di mana pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar negara sehingga bangsa nusantara yang beragam dapat bersatu dan menyatu sebagau satu bangsa.

Baca Juga :
Samsat Wajo Tetap Melayani Pembayaran Pajak Kendaraan Saat Libur Lebaran

Sebaagai bangsa besar kita tidak akan meninggalkan sejarah seperti yang oleh Bung Karno pernah disebut JAS MERAH. Untuk menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi negara itulah kita memperingati hari kelahiran Pancasila sebgai salah satu kebanggan nasional (national pride).

Peringatan hari kelahira Pancasila 1 Juni, bukan suatu yang terpisah dari momentum perumusan Piagam Jakarta oleh panitia kecil tanggal 22 Juni dan mengesahkan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *