Rusdin Tompo Berbagi Pengalaman Menulis Di FBS UNM

Sebagai penulis dan editor, Rusdin mengaku mendapat banyak manfaat. Bisa bertemu dan belajar dari orang dengan beragam latar belakang, bertambah wawasan dan terus mengasah keterampilan menulisnya.

Rusdin Tompo mengibaratkan menulis seperti membangun rumah tumbuh. Sehingga bisa menulis dengan materi dan bahan-bahan yang tersedia. Kalau tulisan belum bisa dirampungkan, disimpan sebagai arsip dan investasi. Nanti dilanjutkan lagi hingga rampung.

Berita Terkait :
Rusdin Tompo Serahkan Buku Karyanya Kepada DPK Sulsel

Namun, katanya, untuk memperkaya tulisan kita maka perlu ditambah dengan data, fakta, dan referensi. Caranya, banyak membaca, melakukan observasi dan riset agar tulisan yang dihasilkan bernas.

Bahkan dalam menulis puisi pun, Rusdin Tompo mengaku banyak melakukan riset, apalagi puisi bertema kritik sosial, punya muatan sejarah dan budaya.

Sebagai pegiat literasi, Rusdin Tompo mengajak mahasiswa menggunakan haknya sebagai warga negara untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam membangun kesadaran kritis masyarakat lewat kegiatan membaca dan menulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *