MAKASSARCHANNEL.COM – Sekelompok yang mengatasnamakan diri Brigade Muslim Indonesia (BMI) menyita buku tentang Karl Marx di salah satu toko buku yang ada di Trans Studio Mal Makassar. Termasuk puluhan buku karya Franz Magnis-Suseno itu menuliskan tentang pemikiran revolusioner asal Jerman tersebut.
Penyitaan itu dibagikan sebuah akun Instagram @ruslan_sikki, kemarin. Dalam postingannya, Ruslan menuliskan, mereka melakukan razia buku yang berisi paham MARXISM (Komunis). Razia dipimpin Ketua Brigade Muslim Indonesia (BMI).
“Hari ini kami berada di Trans Studi Makassar untuk melakukan pencarian buku-buku tentang paham Marxisme. Jadi kami menganggap penjualan buku ini adalah bagian dari penyebaran dari paham tersebut. Yang sebebarnya telah dilarang pemerintah. Dah Alhamdulillah kita sudah kerjasama dengan pihak Gramedia untuk mengembalikan buku-buku ini ke percetakannya. Jadi kita sepakat bahwa Makassar harus bebas dari paham-paham Marxisme,” ujarnya.
Buku Pemikiran Karl Marx ini berisikan tentang paham Marxisme. Dalam buku ini, Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, SJ menjelaskan pokok-pokok pemikiran Marx secara objektif dan kritis.
Setelah mengemukakan bentuk-bentuk sosialisme “utopis” yang mendahului Marx, ia kemudian menelusuri perkembangan dalam pemikiran Marx: dari paham Marx muda tentang peran filsafat kritis dan keterasingan manusia sampai terbentuknya teori tentang hukum-hukum yang mendasari perubahan masyarakat dan kritik terhadap kapitalisme.
Baca Juga :
Tim Tipikor Geledah Kantor Dinas PU Jeneponto, Mereka Cari Ini
Selanjutnya, ia menggariskan kembali bagaimana ajaran Marx menjadi “Marxisme”, ideologi perjuangan kaum buruh, serta memperkenalkan aliran-aliran terpenting dalam Marxisme.
Siapa pun yang ingin mengetahui apa yang sebenarnya diajarkan oleh Marx serta membentuk penilaian kritis sendiri tentangnya akan sangat terbantu oleh buku ini, tanpa terjebak oleh jargon-jargon yang serta-merta mengutuk maupun memuji Marxisme, yang sebenarnya hanya untuk menyelamatkan kepentingan-kepentingan sempit tertentu.
Gleen Freddly bahkan memention Instagram Presiden Jokowi saat melayangkan protes razia buku ini di Instagram. Sementara Najwa Shihab menyebut razia buku oleh MUI dan pihak terkait di Jawa Timur adalah langkah mundur.
Pernyataan dua pesohor Najwa Shihab dan Glenn Fredly mendapat respon dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur yang menyoroti pernyataan Najwa Shihab dan Glenn Fredly karena dilakukan tanpa klarifikasi atau tabayun lebih dahulu. Sehingga bisa berakibat menciderai institusi MUI.
Pihak MUI Jawa Timur mengaku menyayangkan sikap putri Quraish Shihab tersebut sehubungan dengan status Instagramnya beberapa waktu lalu. (asa)