MAKASSARCHANNEL, JAKARTA – Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie curiga pemanggilan KPK kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tak murni karena kasus hukum.
“Pertama, kita tidak otomatis mengatakan ditunggangi, tapi punya persepsi bahwa kita curiga ini langkah KPK ini tidak murni hukum,” Effendy Choirie alias Gus Choi, di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Kecurigaan ini timbul lantaran panggilan pemeriksaan tersebut terjadi setelah Anies-Cak Imin dideklarasikan sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden, akhir pekan lalu.
Gus Choi menyarankan, sebagai warga negara yang baik, Cak Imin menyarankan kooperatif terhadap proses hukum yang berjalan di KPK.
“Dan ketika kita punya persepsi atau asumsi seperti itu, insyaAllah kami tidak salah karena dia mengumumkan, memeriksa Cak Imin itu persis setelah deklarasi.
Gus Choi menegaskan, Koalisi Perubahan akan tetap mengusung pasangan Anies-Cak Imin. Ia berharap KPK menjadi lembaga antirasuah yang bekerja secara independen dan profesional.
Baca Juga :
KPK Panggil Muhaimin Iskandar
“Tidak atas dasar pesanan elite politik tertentu, kelompok tertentu, atau siapalah tertentu-tertentu lainnya,” katanya dikutip dari CNNIndonesia.
KPK memanggil Cak Imin untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi sistem proteksi TKI di Kemnaker. Kasus itu terjadi pada tahun 2012 saat Cak Imin menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Dikabarkan, Cak Imin tak bisa hadir memenuhi panggilan KPK tersebut, karena memiliki jadwal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Cak Imin meminta penjadwalan ulang pada Kamis (7/9). Namun, KPK tak bisa lantaran tim penyidik telah memiliki agenda di luar Jakarta. Atas dasar itu, KPK akan memberi informasi kepada Cak Imin agar pemeriksaan dilakukan pada pekan depan.
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri meminta Cak Imin hadir dalam proses pemeriksaan di pekan depan. Sebab, menurut dia, keterangan Cak Imin sangat dibutuhkan tim penyidik. (aka)
