MAKASSARCHANNEL, MAKASSAR — Mahasiswa KKN Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, menggunakan terasi dan telur untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Mereka melakukan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan PSB (photosynthetic bacteria) pada Minggu, 12 Januari 2025.
Bakteri fotosintesis atau PSB adalah bakteri autotrof yang bisa berfotosintesis. Bakteri ini mengubah energi cahaya yang tinggi menjadi energi yang lebih sederhana, sehingga tanaman dapat menyerapnya. Dengan penyerapan ini, tanaman berfotosintesis maksimal selama 12 jam, meningkatkan kualitas dan kecepatan pertumbuhan tanaman.
Bergantung Pada Sektor Pertanian
Desa Pattallikang bergantung pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama. Namun, masalah seperti penurunan kesuburan tanah, ketergantungan pada pupuk kimia, dan rendahnya hasil panen menghambat produktivitas petani. Bakteri ini berasosiasi dengan berbagai tanaman pangan, seperti padi, jagung, dan kacang panjang. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan menjawab masalah pertanian di Desa Pattallikang.
Selain sosialisasi, mahasiswa juga memberikan demonstrasi pembuatan PSB dengan melibatkan Ketua Gabungan Kelompok Tani. Kegiatan ini bertujuan agar petani tahu cara membuat tanaman lebih subur dan meningkatkan produktivitas dengan PSB.
Alat dan bahan untuk membuat PSB cukup sederhana dan terjangkau. Bahan tersebut meliputi sendok, mangkuk, botol air mineral bekas, monosodium glutamat (MSG), terasi, dan air. Mahasiswa membuat PSB dengan satu butir telur dicampur dengan satu sendok makan MSG dan satu bungkus terasi. Mereka memasukkan campuran ke dalam botol air mineral, memberi air hingga tidak penuh, dan mengocoknya. Satu butir telur menghasilkan tiga botol PSB. Mahasiswa menjemur botol di bawah sinar matahari langsung selama 25-30 hari atau sampai cairan berubah warna. Cara pengaplikasiannya, mereka mencampur PSB sebanyak 15-20 ml dengan satu liter air dan menyemprotkannya pada daun tanaman.
Tayang dg Situju, Ketua Gabungan Kelompok Tani, mengucapkan terima kasih atas kegiatan ini. “Kami merasa terbantu karena inovasi yang dihadirkan sangat mudah dan ekonomis,” ujarnya.
Kegiatan ini dilakukan sebagai program Kuliah Kerja Nyata (KKN) 113 Universitas Hasanuddin di Aula Kantor Desa Pattallikang. Kepala Desa Pattallikang, Ketua Gabungan Kelompok Tani, perwakilan anggota kelompok tani dari setiap dusun, serta perangkat Desa Pattallikang menghadiri kegiatan tersebut. Peserta sangat antusias dan aktif berdiskusi tentang bakteri fotosintesis.
Rezky Ramadhani, S.S., M.Litt, Dosen Pendamping KKN, sangat mengapresiasi ide mahasiswa KKN yang menerapkan ilmu pengetahuan dari kelas ke masyarakat. Dosen Sastra Inggris Unhas ini berharap masyarakat setempat dapat memanfaatkan hal sederhana di sekitar sebagai alternatif pupuk yang higienis dan bermanfaat bagi tanaman.