Lokakarya Orientasi CGP Angkatan 11 Di SMKN 1 Malili

Balai Besar Guru Penggerak Sulsel gelar Lokakarya Orientasi CGP Angkatan 11 di SMKN 1 Malili, Luwu Timur diikuti 52 clon guru penggerak

MAKASSARCHANNEL, MALILI LUWU TIMURBalai Besar Guru Penggerak Sulsel gelar Lokakarya Orientasi CGP Angkatan 11 di SMKN 1 Malili, Luwu Timur.

Lokakarya calon guru penggerak (CGP) itu berlangsung di Aula SMKN Negeri 1 Malili, Luwu Timur, Sabtu (22/6/2024) pagi hingga sore.

Sebanyak 52 calon guru penggerak dari berbagai sekolah di Lutim mengikuti lokakarya orientasi tersebut dengan delapan pengajar praktik.

Sekretaris Dinas Pendidikan Luwu Timur Darmawan SE MM ketika membuka acara tersebut mengatakan, CGP angkatan ini merupakan tahap tiga bagi Kabupaten Luwu Timur.

Jadi Kepala Sekolah

Sebelumnya, menurut Darmawan, sudah ada dua angkatan. Lima di antara guru penggerak itu sudah menjadi kepala sekolah.

Menurut Darmawan, jika guru penggerak sudah merata di seluruh sekolah akan menjadi parner yang baik bagi kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Luwu Timur.

“Makin banyak guru penggerak, maka main baik pula sekolahnya,” kata Darmawan yang baru sebulan memangku amanah sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Luwu Timur.

Kepada calon guru penggerak, Darmawan berpesan agar tetap rendah hati dan menjadi contoh yang baik bagi komunitas guru dan masyarakat umumnya.

Dia juga mengingatkan agar tidak menjadikan jabatan kepala sekolah sebagai target utama, tetapi niatkan untuk membenahi mutu pendidikan di Luwu Timur.

Ujung Tombak

“Guru penggerak adalah ujung tombak di sekolah dan mitra untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah,” kata Darmawan.

Sementara itu, Irwan Tando SE MKom I mewakili Kepala Balai Besar Guru Penggerak Sulsel dalam sambutannya mengatakan, BBGP Sulsel mendapat amanah Kemendikbudristek sebagai Satker penyelenggara Program PGP Angkatan 11 tahun 2024 di Sulawesi Selatan.

Dia mengatakan, Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan program prioritas Kemendikbudristek untuk memberikan kompetensi Guru Penggerak kepada guru.

Untuk mencapai kompetensi itu, CGP dituntun tiga modul yang harus selesai dalam waktu enam bulan pembelajaran secara daring dan luring.

Ketiga modul itu adalah, paradigma dan visi guru penggerak empat topik. Modul dua prakti pembelajaran yang berpihak pada murid juga tiga topik.

Sedangkan modul ketiga adalah pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah dengan tiga topik.

Kelancaran pelaksanaan program PGP angkatan 11 ini tidak terlepas dari kolaborasi yang kuat dari seluruh pihak.

“Karena itu BBGP Sulsel dengan hormat menyampaikan terima kasih kepada pemerintah kota dan kabupaten yang mendukung kegiatan ini,” kata Irwan.

Berlangsung Serentak

Lokakarya Orientasi PGP Angkatan 11 berlangsung serentak di 14 kabupaten dan kota melibatkan 1.269 calon guru penggerak, 125 orang fasilitator, dan 251 pengajar praktik.

Ke-14 kabupetan/ kota itu adalah; Luwu Timur, Bantaeng, Barru, Bulukumba, Enrekang, Maros, Pangkep, Soppeng, Luwu Utara, Sinjai, Palopo, Wajo, Parepare, dan Makassar.

Di Kabupaten Wajo, lokakarya berlangsung di SMPN 6 Sengkang diikuti 77 Calon Guru Penggerak dan 15 Pegajar Praktik. Mereka dikelompokkan dalam lima kelas.

Dana APBD

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo M Yahya membuka kegiatan tersebut. Hadir pula Saprullah SSos MM mewakili Kepala BBGP Sulawesi Selatan.

Dalam sambutannya ketika membuka acara tersebut, M Yahya menekankan pentingnya program guru penggerak untuk melakukan proses pembaharuan di sekolah.

“Pemerintah kabupaten akan mendukung program ini melalui dana APBD,” kata M Yahya.

Di Kabupaten Luwu Utara kegiatan berlangsung di SMPN 4 Masamba melibatkan 31 calon guru penggerak dan 6 pengajar praktik. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *