Kanker Batang Adang Petani Buah Naga Sinjai

MAKASSARCHANNEL, SINJAI – Penyakit kanker batang (pembusukan pada batang) yang menyerang tanaman buah naga menyebabkan produksi komoditi tersebut terganggu.

Ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk membantu petani. Apatah lagi buah naga sudah menjadi salah satu komoditi andalan di Desa Sukamaju, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai yang terbukti mampu menggerakkan roda perekonomian.

Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Sinjai pun berupaya menemukan cara untuk mengendalikan penyakit kanker batang buah naga tersebut.

Kepala Dinas TPHP Sinjai, Kamaruddin, saat mengunjungi area perkebunan buah naga di Desa Sukamaju, Selasa (24/10/2023), mengatakan, pihaknya bersama Instalasi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (IP3 OPT) Dinas TPHP Sulsel berupaya mengendalikan hama kanker batang yang dialami oleh petani buah naga.

Salah satunya adalah mendatangi kelompok tani yang telah berhasil dalam mengendalikan hama penyakit tersebut untuk selanjutnya informasi ini dapat disebarluaskan kepada petani yang lain.

“Di desa ini sudah ada dua kelompok tani yang berhasil mengendalikan penyakit kanker batang sehingga informasi ini yang perlu kami sebarluaskan agar bisa juga diaplikasikan oleh petani lain yang mengalami hal tersebut,” katanya.

Menurutnya, upaya ini juga berdasarkan petunjuk dan arahan langsung dari Penjabat Bupati Sinjai TR Fahsul Falah yang menerima keluhan petani yang ada di Kecamatan Tellulimpoe.

“Ini kami lakukan untuk menindaklanjuti arahan Pak Bupati saat pertemuan di Hotel Aryaduta Makassar beberapa waktu lalu tentang bagaimana mengantisipasi pengendalian penyakit kanker batang pada buah naga,” katanya.

Selain itu pihaknya, juga akan melaksanakan program gerakan pengendalian (gerdal) dan pelatihan pembuatan trichokompos dengan melibatkan IP3 OPT untuk mensuplai nutrisi dari buah naga. Terlebih saat ini buah naga tidak lagi mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah. (ran)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *