“Ini pembunuhan. Kita harus sadar tentang apa yang terjadi hari ini, terlepas dari evolusi masyarakat. Ada kemunduran, dan bahkan lebih banyak wanita sekarat hari ini,” ujar Gayet, saat melakukan protes.
Sedangkan, Menteri Kesetaraan Gender Prancis, Marlene Schiappa turut memberikan komentar terhadap aksi itu di akun Twitter-nya. Ia menyatakan dukungan terhadap apa yang disuarakan oleh ratusan demonstran perempuan itu.
Baca Juga :
Inspektorat Jenderal Kemendagri Akan Periksa Mantan Kepala Bapenda Sulsel
“Saya turut merasakan emosi para korban dan kerabat mereka. Saya kembali menegaskan bahwa mendukung pergerakan ini dan tekad pemerintah,” tulisnya di twitter.
Berdasarkan jumlah korban yang dibagikan ‘Femicides par compagnons ou ex’, kelompok advokasi perempuan di Perancis berbicara lebih lantang untuk menuntut komitmen pemerintah terhadap kesetaraan gender. Selain itu mereka meminta pemerintah Prancis bertindak tegas terhadap kekerasan dalam rumah tangga.
Sejumlah juru kampanye feminis mengirimkan sebuah artikel di surat kabar Prancis ‘Le Monde’ pada Jumat (5/7), mereka menuntut pemerintah untuk mengambil langkah tegas. Diantaranya, menangguhkan hak asuh anak dari pria yang diduga membunuh istri atau pasangannya selama investigasi. Serta memberikan perlindungan kepada korban kekerasan dalam rumah tangga. (mun)