“Ada bantuan dari pemerintah dari ini seperti hibah kan, beda dengan subsidi yang diberikan oleh misalnya PT Perusahaan Listrik Negara (Persero),” jelas Eddi.
Kendati begitu, ia mengaku tak ingin berdebat lebih banyak mengenai perubahan kebijakan bansos nontunai dan penugasan langsung proyek pemerintah. Eddi menyadari Pos Indonesia selama ini terbiasa dengan zona nyaman sehingga terganggu dengan perubahan kebijakan.
Baca Juga :
Polisi Tembak Matu Kurir Sabu 14 Kilogram
“Mungkin sekarang kami waktunya lebih fight,” pungkas Eddi.
Informasi saja, secara keseluruhan laba bersih perusahaan pada 2017 turun 17,4 persen dari Rp426,9 miliar menjadi Rp355 miliar. Penurunan laba dipengaruhi oleh pendapatan perusahaan yang turun menjadi hanya Rp4,32 triliun dari Rp4,45 triliun. (sar)