MAKASSARCHANNEL.COM – Banjir bandang menerjang Kota Masamba Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (14/7/2020) dini hari, akibat luapan Sunga Masamba. Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara langsung mengevakuasi 19 KK ke Gedung Pemuda, Jl Syuhada, Masamba.
Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara, Muslim Muchtar, mengatakan, 19KK warga itu dievakuasi dini hari, lantaran mereka terjebak di dalam rumah saat banjir datang.
Dalam musibah banjir bandang itu, seorang bocah anak berumur 8 tahun bernama Nabil terbawa arus dan meninggal dunia. Ada juga dua warga lain yang ditemukan tewas. Selain itu, dikabarkan pula ada enam warga yang hilang.
Kepala Dinas P2KUKM Luwu Utara, Kasrum Patawari, yang kediamannya terletak di jantung Kota Masamba, Ibu Kota Luwu Utara, menjelaskan, banjir mulai terlihat sekira pukul 20.25 Wita.
“Iya, benar terjadi banjir bandang bercampur lumpur. Ketinggiannya mencapai sekitar 1,5 meter di permukaan aspal jalan Trans Sulawesi. Saat terjadi banjir, saya belum tidur dan listrik padam jadi kami kesulitan berjalan dan saya masih sempat mengambil video banjir bandang itu,” tutur Kasrum Patawari.
Berita Terkait :
Banjir Rendam Lima Desa Di Luwu Utara
Banjir bandang ini menyebabkan jembatan permanen di Desa Tandug, Kecamatan Masamba terputus. Ini merupakan banjir terparah sejak Lutra didefinitifkan menjadi kabupaten.
Kepala BPBD Lutra, Muslim Muhtar, mengatakan, personelnya sementara melakukan pendataan rumah terdampak banjir bandang akibat luapan Sungai Mamasa.
“Warga yang selamat sudah diarahkan ke posko pengungsian. Tim kami dari BPBD, PUPR, Dinas Sosial, dan pihak tekait sudah menuju lokasi malam tadi,” katanya. (yus)