MAKASSARCHANNEL.COM – “Jumlah 40-an judul buku sastra yang mampu diterbitkan dalam dua tahun terakhir merupakan pencapaian yang patut diapresiasi,” kata Ajiep Padindang, anggota MPR RI, saat peluncuran bersama buku sastra, di Etika Studio, Makassar, Senin (19/10/ 2020).
Peluncuran Bersama Buku Sastra ini dalam rangka Hari Jadi Ke-351 Sulsel dan Bulan Bahasa dan Sastra 2020 ini dilaksanakan atas kerja sama Lembaga Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Sulawesi Selatan (LAPAKSS) dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Daerah Sulsel.
Meski dari sisi kuantitas terbilang cukup menggembirakan, namun dari segi tema masih perlu ditelaah, apakah karya-karya itu memotret situasi sosial masyarakat, mengangkat nilai-nilai lokal dan kesustraan Sulawesi Selatan, serta membincangkan persoalan kebangsaan dan keindonesiaan kita.
“Karena itu, kita butuh kritikus sastra yang akan mengkaji karya para penulis agar lebih baik dan berkualitas. Sayangnya, kritikus sastra itu termasuk manusia langka. Kali ini, hanya ada satu buku kritik sastra yang ditulis Mahrus Andis,” kata Ajiep Padindang, yang dikenal dekat dengan sastrawan dan seniman itu.
Anggota DPD RI yang sedang menjalani periode keduanya di Senayan itu, menaruh perhatian besar terhadap perkembangan sastra daerah. Dia mengembangkan Sekolah Bugis di beberapa kabupaten di Sulsel, dan memuji penerbitan karya sastra berbahasa Makassar.
Berita Terkait :
Anggota DPRD Hadiri Launching Buku Perpustakaan Lorong
Namun dalam talkshow yang dipandu Rusdin Tompo itu, dia mengingatkan agar karya sastra, khususnya puisi, bukan hanya sekadar mengubah puisi bahasa Indonesia menjadi puisi berbahasa Makassar, tapi lebih penting dari itu, memberi penguatan pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal kita.
Ketua Harian LAPAKKSS, Yudhistira Sukatanya, mengatakan, ide acara ini sederhana. Yakni, hanya mencoba mengidentifikasi jumlah buku sastra yang diterbitkan oleh teman-teman di Sulsel.
Jadi, dengan bikin acara ini, harapannya bisa terlacak dan terpetakan karya sastra yang terbit selama periode tertentu. Sehingga, acara ini lebih bersifat apresiasi kepada teman-teman penulis.
“Malah ada keinginan kita akan memberikan penganugerahan terhadap para penulis, termasuk pemberian lifetime achievement kepada mereka yang telah mendedikasikan hidupnya bagi kemajuan dunia sastra,” katanya.