Kampus Lorong Menabur Cahaya Mengawal Masa Depan di Lorong Daeng Jakking

MAKASSARCHANNEL, Makassar – Di bawah langit kota Angin Mamiri, Kampus Lorong Kolaborasi Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) dan Aruna Ikatuo Indonesia menghidupkan denyut literasi dan pemberdayaan di Lorong Daeng Jakking, Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate. Dengan kurikulum “CAKEP BERDAYA” (Cerdas, Kreatif, Empati, Progresif, Berdaya), lorong kecil ini menjadi ruang belajar yang menggugah.

Setiap Kamis hingga Ahad, anak-anak dan ibu-ibu di lorong ini menanti dengan antusias kegiatan yang memberi mereka keterampilan baru, ilmu, harapan, dan semangat. Lorong ini dikenal dengan ibu-ibu dan warganya yang kompak, peduli, serta semangat kebersamaan yang tinggi. Lorong ini juga dikenal sebagai lorong yang paling produktif dengan berbagai kegiatan dan inovasi.

Minggu, 24 November 2024, adalah hari yang penuh warna di Kampus Lorong. Meski langit Makassar berubah antara mendung dan cerah, semangat untuk berbagi ilmu tetap membara. Senyuman anak-anak beradu dengan tawa para ibu saat mereka menyambut para dosen Kampus Lorong, Rismayanti, S.S., M.Hum, dan Andi Meirling, S.S., M.Hum. Mereka rela datang jauh-jauh dengan penuh dedikasi.

Rismayanti,  mengajarkan ekonomi kreatif kepada para ibu.

Ia menunjukkan bahwa kreativitas dapat membuka pintu rezeki bahkan dari rumah sendiri. Bu Risya membawa angin segar ke lorong tersebut.

Bu Risya ditemani oleh Bu Amel yang mengajar anak-anak di kelas Bahasa Indonesia. Bu Amel membimbing anak-anak mencintai bahasa ibu mereka dan memahami kekuatan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua dosen ini tidak hanya membawa ilmu, tetapi juga menunjukkan bahwa kebermanfaatan adalah puncak dari keberhasilan. Mereka mengutip hadis, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia,” yang menjadi nafas hadirnya kegiatan ini.

Setiap anak yang membaca dan setiap ibu yang belajar adalah bukti nyata bahwa ilmu adalah pelita. Berbagi adalah cahayanya. Di lorong yang sempit, harapan justru meluas. Kampus Lorong dengan tagline ‘Bertindak Lokal, Berpikir Global’ menjadi simbol kolaborasi dan pemberdayaan.

Di tempat ini, ilmu mengalir tanpa sekat, menciptakan gelombang kecil yang perlahan namun pasti akan membawa perubahan besar. Langit boleh berubah warna, tapi semangat mereka tetap sama: berbagi, membangun, dan memberdayakan.

Kampus Lorong menunjukkan bahwa tindakan kecil yang bermanfaat bagi orang lain akan dinilai oleh Allah dan Rasul-Nya. Mereka yakin bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memberikan kemudahan dan jalan keluar dalam setiap tindakan yang bermanfaat.

Berbagi itu asyik dan menyenangkan,” kata Rahman Rumaday, mengingatkan bahwa kebermanfaatan adalah inti dari kegiatan di Kampus Lorong.

Kampus Lorong ini menjadi bukti nyata bahwa ilmu adalah pelita, dan berbagi adalah cahayanya.

#BerbagiItuCinta

#BerbagiItuPeduli

*ART*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *