Warga Korban Penembakan KKB Papua Kritis

Rumah korban penembakan kelompok kriminal bersenjata papua di gowa

MAKASSARCHANNEL, SUNGGUMINASA – Dua orang yang menjadi korban pemembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua berasal dari Sulawesi Selatan. Keduanya adalah, Soleno Lolo asal Toraja Utara dan Sauki DG Paewa asal Gowa.

Soleno Lolo asal Toraja Utara meninggal dunia di lokasi kejadian setelah tertembak di bagian dada. Sementara Sauki DG Paewa yang tertembak di bagian kepala, saat ini kondisinya kritis.

Pantauan media ini di rumah keluarga Sauki terlihat sepi. Meski setempat dihebohkan oleh kabar tersebut. Mereka tidak menyangka jika Sauki menjadi korban penembakan.

Andika, sepupu korban Sauki, mengatakan, nama korban sebenarnya, Anwar Sauki Daeng Paewa. Beralamat di Desa Julukanya, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa

Andika mengaku kaget mendengar kabar terkait penembakan sepupunya itu oleh KKB Papua.

“Saya langsung kaget karena dua hari lalu sempat komunikasi. Dia ajak saya ke Papua kerja,” ungkap Andika, Rabu (13/4/22) malam, yang mengetahu jika sepupunya menjadi setelah video dan foto korban beredar dan dihubungi keluarganya.

Berita Terkait :
Razia Masker Di Perbatasan Makassar-Gowa, Petugas Lakukan Ini

Ia menyebut, dari informasi yang diterimanya Sauki kena tembakan pada bagian kepalanya.

“Kemarin, dia di Puncak Jaya tapi sekarang dirujuk di Rumah Sakit di Jayapura,” katanya.
Sauki Daeng Paewa kata dia, selamat namun kondisinya kritis.

“Alhamdulillah selamat, tapi kondisinya masih kritis,” bebernya.

Meski demikian, korban belum dibawa ke rumahnya, karena kondisi cuaca buruk yang tidak memungkinkan, sehingga dia korban masih dirawat di Jayapura.

Dia mengatakan, Sauki ke Papua untuk bekerja sebagai ojek. Ia mulai bekerja pada tahun 2021 lalu. Namun, sempat kembali ke kampungnya untuk menjemput ibunya. Informasinya, korban akan dibawa pada Kamis (14/4/2022).

“Dari 2021, dia bekerja tapi sempat kembali dan sebelum masuk Ramadan dia kembali ke Papua, belum cukup dua minggu, dia berangkat,” tutur Andika. (din)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *