Wali Kota Meksiko Dipaksa Berpakaian Perempuan Dan Diarak Keliling Kota

Saat wawancara dengan wartawan, Jimenez yang tampak tidak nyaman dengan pakaian yang dikenakannya menegaskan dia telah berusaha memenuhi janji-janjinya. Namun tidak ada lagi dana yang bisa digunakan karena semuanya telah disalurkan ke berbagai komunitas masyarakat.

Saat Jimenez diwawancara, beberapa warga mengecam kegagalan pemerintah dan warga lainnya berteriak kepadanya agar tidak terus mengatakan kebohongan.

Jimenez dan Ton dipaksa untuk mengumpulkan dana dari pengendara yang lewat di jalanan, demi menggalang dana untuk meningkatkan sistem perairan. Laporan media lokal lainnya, Cultura Colectiva, menyebut kedua pejabat ini ‘ditahan’ oleh warga selama setidaknya empat hari.

Baca Juga :
Mahasiswi S-2 Kelahiran Arungkeke Jeneponto Ini Teliti Penyebab Kemiskinan Di Kampungnya

Warga bahkan menuntut penyelidikan untuk mencari tahu apakah Jimenez mencuri dana 3 juta Peso yang diklaimnya telah diserahkan ke berbagai komunitas masyarakat. Dalam wawancara dengan wartawan setempat, Jimenez menegaskan dirinya tidak bersalah, namun dia menyatakan akan mematuhi penyelidikan.

Praktik mendandani pejabat atau politikus yang mengecewakan rakyat dengan pakaian wanita seperti ini telah menjadi tradisi di beberapa kota di negara bagian Chiapas. Bahkan terkadang para pejabat dijemput paksa dan didandani secara tidak wajar.

Namun terlepas dari itu, tidak semua warga setuju dengan cara semacam ini. Laporan media lokal, La Republica, menyebut sejumlah pihak menyatakan warga harus memiliki cara yang lebih dewasa untuk melampiaskan kemarahan pada pejabat dan politikus yang mengecewakan mereka. (bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *