Agar teror terhadap dirinya maupun berbagai teror kepada KPK bisa diungkap, Novel berharap Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Sebab bila cuma Tim Gabungan seperti yang dibentuk Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, awal Januari lalu, diragukan integritas dan independensinya. Sebab di dalam Tim itu, bercokol beberapa penyidik asal kepolisian yang oleh Komnas HAM telah direkomendasikan sebagai melakukan abuse of process.
“Pak Kapolri sudah membiarkan selama dua tahun, masak Pak Kapolri yang terus disuruh menyelesaikan,” ujar Novel.
Ia menyebut, serangan-serangan atau teror kepada KPK semakin lama eskalatif, semakin meningkat. Tujuannya adalah, melemahkan KPK dan menghambat penanganan perkara-perkara.
Baca Juga :
Dituding Bowo Sidik Minta Siapkan 400 Ribu Amplop untuk Serangan Fajar, Ini Kata Nusron
“Ini berbahaya, karena itu sangat beralasan ketika saya menyampaikan, Bapak Presiden mestinya bersikap, tidak boleh diam saja,” ujarnya.
Novel menegaskan dirinya terus menyuarakan hal ini, terutama di masa kampanye, untuk memberikan kesempatan kepada Presiden Jokowi menunjukkan komitmen dan keberpihakannya kepada KPK dalam memberantas korupsi. Sebab berkaca dari keberhasilan lembaga-lembaga antikorupsi di banyak negara, selalu ada sokongan yang kuat dari pemerintahnya.
“Pasti disitu kepala negaranya mendukung penuh,” ujarnya.
Kepada Tim Blak blakan detikcom, Novel juga menjelaskan kondisi kesehatan kedua matanya. Juga olah raga tinju yang kini rutin dilakukan untuk menjaga kebugarannya. (sar)